PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Verifikasi pemberkasan 7.687 Calon Pegawai Negeri Sipil Sumatra Bagian Selatan (CPNS Sumbagsel) tahun 2019 mulai dilaksanakan tanggal 6 November 2020.
Menurut Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional VII Palembang Margi Prayitno, di awal pembukaan CPNS menerima 8.076 orang, namun karena pendaftaran sejumlah formasi kosong dan peserta tes tidak lulus, sehingga jumlah formasi penerimaan lebih sedikit.
"Khusus Palembang yang lulus ada 907 CPNS. Masing-masing persyaratan sudah diberitahukan lewat instansi, pemberkasan sampai tanggal 15 November 2020," kata dia, Kamis (5/11/2020).
Margi menerangkan, jika dalam penerimaan CPNS dan sejumlah instansi mendapati formasi kosong. Maka secara sistem akan ada optimalisasi secara teknis sesuai kebutuhan instansi masing-masing. Artinya, melalui pendataan online akan ada perangkingan otomatis nilai skor.
"Kalau ada yang tidak lulus (formasi kosong), diambil (CPNS) dari tempat lain yang berkaitan. Jadi by sistem, misalnya rangking tidak masuk untuk satu instansi, tapi ada konfirmasi data. Contoh yang mendaftar di SDN 1 tapi gak lulus semua, jadi diambil dari SDN 2, sistem nilai perangkingan," terangnya.
Formasi yang kekurangan tahun ini masih sama paling banyak untuk guru dan tenaga kesehatan terutama dokter spesialis, berdasarkan data yang diterima dari keseluruhan CPNS yang dinyatakan lulus.
Hal tersebut terjadi lantaran, jumlah penerimaan CPNS dan jumlah yang mendaftar tidak sama. Bahkan ada beberapa formasi yang memang dari awal tidak ada yang mengikuti tes atau tidak lulus hingga akhir.
Selain keaslian data dan validasi optimalisasi formasi, hasil uji kesehatan bebas narkoba juga termasuk dalam syarat verifikasi CPNS 2019. Saat ini bagi peserta CPNS yang telah dinyatakan lulus bisa melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Menyoal bagaimana kejelasan wacana akan ada pembukaan kembali CPNS untuk tahun 2020, BKN Palembang pun belum mendapatkan informasi lanjutan. Bahkan saat ini pihaknya masih fokus menuntaskan pengumpulan data yang lulus untuk pecatatan berkas masuk.
"Belum tahu (CPNS 2020) kita aja yang ini (CPNS 2019) terlambat karena Covid-19 semestinya semua selesai Maret," ungkapnya.
Terlebih, jika memang dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) membuka formasi tes CPNS 2020, tentu akan membutuhkan anggaran cukup besar.
"Karena untuk PNS ini anggarannya disiapkan dari tes hingga pensiun jadi panjang dana yang dibutuhkan. Kalau untuk di Sumbagsel ini, tiap tahunnya ada sekitar 9.000 yang pensiun termasuk formasi kosong karena meninggal," tutupnya.