loader

Tenggelam Bersama Kapal, Jasad Nahkoda TB Atlas Berhasil Ditemukan Tim SAR

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Tubuh korban ditemukan dengan metode penyelaman oleh tim SAR gabungan sejauh 10 meter dari lokasi awal kejadian.

Kepala Basarnas Palembang Hery Marantika S.H M.Si mengatakan, korban Safaruddin berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Rabu (25/11/2020) pagi.

"Tim SAR gabungan menemukan korban setelah melakukan penyelaman di dalam Taugboat yang ikut tenggelam bersama korban," katanya kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).

Dari lokasi kejadian kata Hery tubuh korban dievakuasi menggunakan perahu karet untuk selanjutnya dibawa ke Rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

"Adapun kendala yang dihadapi selama proses pencarian selain faktor cuaca dan arus sungai yang deras keruhnya air sungai juga menjadi kendala tersendiri bagi team SAR Gabungan dikarenakan dengan kondisi air yang keruh sehingga menghambat proses penyelaman,"tuturnya.

Dengan ditemukannya korban maka seluruh personel yang terlibat dalam operasi SAR. Maka secara resmi operasi SAR dinyatakan ditutup serta semua unsur SAR yang terlibat dikembalikan kekesatuannya masing-masing.

Kassubag Humas Polrestabes Palembang, AKP Irene membenarkan sudah menerima laporan telah terjadi Laka air tunggal TB Atlas yang menarik Tongkang Brawijaya. "Ya seorang korban sudah ditemukan pagi ini, dan sudah dibawa kerumah duka," kata Irene.

Untuk diketahui bahwa tenggelamnya serang TB Atlas ini karena kecelakaan tunggal saat menarik Tongkang Brawijaya pada Selasa (24/11/2020) sekira pukul 21.30 WIB di perairan Sungai Musi sekitar PT. Pusri Palembang.

Informasi yang dihimpun, anak buah kapal (ABK) serang bernama Safarudin (58) warga Dusun I, Desa Suak Batok, RT 1, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir ini tidak sempat menyelamatkan diri saat kapal mulai tenggelam, sementara 3 ABK yakni Alex (36) kepala kamar mesin (KKM), Beni (35) ABK, Densi (48) ABK, selamat semuanya usai kejadian.

Unit Gakkum dan Unit Patroli yang mendapat informasi dari piket KPLP, yang langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) dibantu tim SAR untuk menolong para korban yang tenggelam dari TB Atlas.

Tenggelamnya TB Atlas disebabkan cuaca buruk dengan turun hujan yang lebat disertai dengan angin kencang. Akibatnya, kapal yang berlayar dari Selat Ajaran menuju Pegayut ini saat melintas di sekitar perairan sungai Musi diterpa angin kencang dari arah sebelah kiri kapal.

Sehingga kapal langsung oleng ke arah sebelah kanan, sehingga air langsung masuk kedalam kapal dan memenuhi ruang mesin kapal. Karena banyaknya air yang masuk kedalam kapal, menyebabkan kapal langsung tenggelam.

Share

Ads