PALEMBANG, GLOBALPLANET. - "Tahun 2019 genangan air ada 66 titik, terus ada penyusutan dari 66 jadi 33 titik. Berdasarkan laporan terakhir per Senin (18/1) genangan air tinggal 22 titik," ujar Ratu Dewa, Rabu (20/1/2021).
Berdasarkan hasil laporan titik genangan air yang mengalami penurunan, artinya Pemkot Palembang telah berhasil menata saluran air atau drainase di wilayah setempat meski curah hujan yang tinggi terus terjadi.
"Saat ini genangan air masih tersebar diantaranya yang debit airnya tinggi, di Jalan Sapta Marga, depan SMA Kumbang dan di Simpang Polda," jelasnya.
Dewa melanjutkan, saat ini ada 6 pompa besar yang bekerja menangani genangan air dengan tiap satu pompa bisa menyedot air berkecepatan 6.000 liter per detik. Sehingga jika ada enam pompa difungsikan semua, maka kekuatannya mencapai 36.000 liter per detik.
"Apabila ada genangan air, contohnya di Jalan Basuki Rahmat maka pompa segera beroperasi, pompa tersebut bisa menyedot air dengan debit yang banyak, sehingga bisa mengurangi banjir di Palembang," tuturnya.
Program lanjutan lain yang dilakukan Pemkot, yakni melakukan pengawasan dan pemantauan secara intensif terhadap kawasan yang masih tergenang air dan berpotensi menimbulkan genangan yang tak tertampung drainase.
"Masalah ini (genangan air) kita upayakan dengan meningkatkan koordinasi antar OPD. Sehingga dapat meminimalisir dampak yang merugikan atau membahayakan masyarakat saat musim hujan," tambah dia.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, A Bastari Yusak mengatakan, dilihat dari hujan belakangan ini titik banjir sudah ada yang berkurang, seperti di kawasan Jalan R Soekamto, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Kol H Burlian, dan Jalan dr M Isa.
"Sekarang curah hujan sudah masuk intensitas tinggi, dan pasang. Hari ini dari pantauan kita ada 5 titik yang masih tergenang, yakni KM 12 (simpang kades), Simpang Polda, Depan Kumbang, Sapta Marga, dan Paras Jaya (Plaju)," ujarnya.