PALI, GLOBALPLANET - Hal itu terlihat dari adanya kerumunan massa, dan membludaknya jumlah pengunjung yang datang ke bazzar kuliner dimana lokasi bazzar kuliner Ramadhan tersebut digelar di halaman Bank Sumselbabel Cabang Pendopo, yang luasnya hanya lebih kurang 150 meter persegi.
Pantauan media ini di lapangan Selasa (4/5/2021), menunjukkan bahwa pengunjung bazzar cukup banyak. Sehingga menyebabkan kerumunan massa, dan salah satu protokol kesehatan yakni menjaga jarak sepertinya tidak dipatuhi oleh panitia.
Meskipun panitia sudah menyiapkan tempat cuci tangan dan menyediakan masker serta melakukan cek suhu tubuh kepada pengunjung, serta panitia sering menghimbau untuk mematuhi protokol kesehatan, namun hal itu tetap tidak diindahkan pengunjung yang menyebabkan terjadinya kerumunan massa di lokasi bazzar kuliner.
Salahsatu pengunjung bazzar kuliner Ramadhan QRIS Bank Sumselbabel, Andreanus mengungkapkan bahwa Bank Sumselbabel sepertinya tidak pernah memikirkan jumlah pengunjung yang datang.
"Sehingga terbukti, usai pembukaan bazzar kuliner, tampak kerumunan massa terjadi. Bahkan, jarak antara pedagang di lokasi itupun tampak tidak terlalu jauh," terangnya, Selasa (4/5/2021)
Ia meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk tegas kepada kegiatan Bazzar Kuliner yang digelar oleh bank Sumselbabel.
"Tentu yang kami takutkan yaitu penyebaran virus corona, akibat tidak menjaga jarak antara pengunjung. Apalagi saat ini, kabupaten PALI berstatus zona oranye dalam penyebaran covid-19. Bukannya malah berusaha untuk mengurangi angka penyebaran, malah menyebabkan kerumunan massa. Sayang sekali, instansi sekelas Bank Sumselbabel lupa akan menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.
Dimintai keterangan soal keluhan warga tersebut, Kepala Cabang Bank Sumselbabel cabang Pendopo, Darmiyansyah saat dihubungi media ini via pesan WA, belum memberikan jawaban.