PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Jika tahun 2020 lalu tidak ada upacara perayaan Waisak. Namun tahun ini hanya 400 orang umat Buddha yang mengikuti rangkaian perayaan Waisak di Wihara.
Meski dibatasi, perayaan waisak tahun ini berlangsung secara sederhana fan menerapkan protokol kesehatan. Umat Buddha yang datang mengikuti seluruh rangkaian ibadah dengan khidmat dan khusyuk.
Pembina Wihara Dharmakirti Palembang Darwis Hidayat mengatakan, tahun ini perayaan Waisak mengambil tema Eling dan Waspada untuk memperkuat kepedulian sosial di tengah pandemi dengan mengikuti anjuran protokol kesehatan.
"Tema ini tentu mengacu dengan kondisi sekarang yang masih pandemi, ekonomi daerah masih mengalami kemunduran. Umat Buddha diminta untuk tetap Eling dan Waspada bergabung dengan masyarakat etnis suku dan agama lainnya menjaga kesatuan," ujarnya.
Ia juga mengatakan dari 400 umat yang mengikuti Perayaan Suci Waisak yang boleh hadir di bawah pohon bodi yakni sangga agung, pendeta dan pengurus wihara. Namun umat Buddha lainnya boleh datang ke Wihara secara bergantian usai upacara perayaan Waisak.
Sementara jika normalnya Wihara Dharmakirti didatangi sekitar 3.000 umat Buddha saat hari Raya Waisak.
"Kita himbau untuk umat lainnya yang tidak bisa mengikuti perayaan, silahkan menyaksikan proyektor layar TV, Monitor yang telah disiapkan olehnya," ungkapnya.
Dia menambahkan, hari raya Trisuci Waisak yang merupakan hari yang besar umat Buddha. Kata “Waisak” sendiri berasal dari bahasa Pali yaitu “Vesakha” dan dalam bahasa Sansekerta disebut “Vaisakha”. Tiga peristiwa yang jadi puncak perayaan Waisak kali ini akan berlangsung pada pukul 18:30 WIB hari ini.
"Dalam kalangan umat Buddha hari raya Waisak sering disebut juga dengan Trisuci Waisak. Dengan kata lain mengenang 3 peristiwa penting pertama Kelahiran Pangeran Sidharta. Kedua Pertapa sidarta mencapai penerangan sempurna. Ketiga Buddha Gautama mencapai Parinibbana," tutupnya.