PALI, GLOBALPLANET - Pasalnya, jalan yang juga merupakan jalur alternatif yang menembuskan dari Kabupaten PALI menuju Musi Rawas (Mura) itu masih terdapat jalan tanah atau batu yang volume debunya dimusim kemarau seperti ini meningkat. Apalagi jalan tersebut juga merupakan jalur mobilitas sejumlah perusahaan.
"Setahu kami jalan ini memang jalan perusahaan kayu, tetapi juga banyak perusahaan lain yang beroprasi dan melalui jalan ini. Jadi debunya sangat banyak, apalagi kalau musim kemarau seperti ini, kadang jarak pandang hanya sampai lima meter," jelas salahsatu warga Benakat Minya, Efrizal, Jumat (30/7/2021).
Sementara, Humas PT. MHP Mutakabir atau yang kerap disapa Obby, perusahaan yang memiliki jalur tersebut membenarkan bahwa jalan oprasi perusahaan kayu tersebut digunakan juga untuk jalan masyarakat yang menghubungkan dua desa dikecamatan Talang Ubi.
"Memang jalan itu milik kita, dan digunakan juga untuk masyarakat serta perusahaan lainnya. Kalau untuk berdebu paati disetiap kemarau volumenya meningkat karena jalannya masih tanah. Namun, kita sudah berkoordinasi dengan perusahaan lain yang juga menggunakan jalan tersebut untuk dilakukan penyiraman," jelasnya.
Sementara, perwakilan humas PT Pertamina Pendopo, Yuli Wisdayanti, menjelaskan bahwa untuk penyiraman diwilayah tersebut telah dilakukan pihaknya, dimana wilayah tersebut juga merupakan salahsatu wilayah oprasi perusahaan Migas palt merah itu.
"Pertamina nyiram dari simpang pintu sampai ke simpang TPK deket unit 8 , dan juga dari depan SMA N 3 Talang Ubi sampai ke dalam desa Benakat. Dan itu dilakukan setiap hari untuk mengurangi volume debu yang ada," pungkasnya.