BANYUASIN, GLOBALPLANET.news - Dikatakan Askolani, sawah lebak yang dipanen saat ini masih alami tanpa olah lahan dan tanpa pemupukan. Namun, hasil panennya cukup memukau bahkan menghasilkan 4,7 ton gabah kerung giling per hektar.
"Saya kagum dan bangga dengan kelompok tani Desa Rantau Bayur meskipun di olah manual tanpa pupuk, tanpa alat berat dan lainya. Tapi hasilnya sangat menakjubkan, kalau tanah ini di olah dan dipupuk saya yakin bisa 6 sampai 10 ton/hektar. Oleh sebab itu Insyah Allah tahun ini mulai kita optimalkan lahan sawahnya, akan kita buat saluran air dan tanggul serta jalan tani," terang Bupati kepada wartawan.
Panen raya ini, kata Askolani, diharapkan dapat memotivasi para petani di bantaran Sungai Musi agar lebih giat lagi, dan jangan sungkan untuk berkordinasi dengan dinas terkait soal bantuan dan lain sebaginya.
"Kita berusaha optimalkan semua lahan persawahan, sebab target kita penghasil gabah no 1 nasional harus terwujud. Saya yakin dan percaya bahwa peluang nomer satu sangat luas untuk kita, karena lahan kita masih luas dibandingkan daerah lain," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Askolani juga berpesan agar dinas-dinas terkait dan BPUMD dapat mengelola gabah-gabah para petani nantinya, sehingga tidak ada lagi gabah yang terjual keluar.
"Bangga itu apabila produk kita, merk kita dapat terkenal di pasaran luar, namun sebelum keluar sejahterakan dulu masyarakat kita dengan makan produk sendiri, kalau semua berjalan dengan baik cita-cita kita menuju Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera pasti terwujud," tandas dia.