Wako Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM mengatakan, kalau Prabumulih selalu memadukan doa dan usaha. “Insya allah, akan meijabah keinginan kita. Flyover ini, perjuangan panjang dari 2014,” bebernya.
Mengapa prioritas, kata Ridho, ini turunan dan perlintasan KA. Terwujudnya, Flyover Patih Galung ini berterima kasih hingga bisa dimanfaatkan masyarakat. “Ini juga bentuk pemerataan pembangunan di seluruh Kota Nanas ini. Sehingga, bisa dinikmati dan dimanfaatkan masyarakat Prabumulih,” ujarnya.
Prabumulih, akunya banyak dibantu BBPJN Wilayah V Sumsel. Tidak hanya, dibangun Flyover Patih Galung. Sekarang ini, Jalingtim tengah dalam proses pembangunan.
“Terima kasih BBPJN Wilayah V, APBD Pemkot Prabumulih hanya Rp 780 miliar. Makanya, kita terus berjuang tidak hanya mengandalkan APBD Pemkot Prabumulih dalam membangun,” tukasnya.
Ia mengusulkan pelebaran akses masuk jalan tol, agar mendorong perekonomian masuknya jalan tol di Desa Karangan. Terima kasih dukungan Gubernur Sumsel, dan juga BPPJN V Wilayah Sumsel. “Kalau bisa pembangunannya terus ditambah,” pungkasnya.
Adapun flyover Patih Galung memiliki panjang efektif 382,35 meter yang terdiri dari 6 span dan 2 oprit lebar dengan lebar sampai tepi luar jembatan 21,20 meter.
Lalu memiliki lebar lanjut sepanjang 3,5 meter, bahu jalan luar 1,5 meter, dan lantai jembatan beton bertulang Fc 30’ dengan tebal 23 cm dan perkerasan rigit pavement 28,5 cm.
Pembangunan dikerjakan oleh kontraktor PT Ricky Kencana Sukses Mandiri dan memakan biaya Rp 86 miliar.
Guna meningkatkan tingkat keselamatan pengendara, flyover Patih Galung dilengkapi lampu penerang dengan jarak tiang 25 meter mulai awal hingga ujung oprit.
Flyover Patih Galung juga dilengkapi dengan berbagai ornamen yang mengedepankan aspek budaya Prabumulih, salah satu buah nanas yang menunjukkan bahwa Prabumulih adalah kota nanas.