loader

Diduga Buat Resah, Ibu-Ibu Diusir Dari Kompleks di Sako Palembang

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Viral di sosial media, warga mengusir seorang ibu-ibu dari rumahnya di kawasan Perumahan Pangeran Permai I, Kelurahan Sako Baru, Palembang. 

Dalam video beredar, puluhan warga memadati kediaman wanita tersebut dan memintanya untuk tak tinggal lagi di sana.

"Usir, usir, usir," teriak warga bersamaan, diduga terjadi di malam hari. 

Terlihat warga kompak meminta agar wanita tersebut segera angkat kaki saat itu juga.

Dari pantauan terungkap aksi tersebut dilakukan warga karena merasa resah dengan ulah ibu-ibu yang diketahui berinisial DN (50).

DN yang tinggal bersama suami dan seorang anak laki-lakinya kerap berbuat ulah seperti melempar batu, kayu, air berbau pesing hingga mengejar orang-orang yang melintas di depan rumahnya. 

Tak tahan dengan hal tersebut membuat warga sekitar kompak mengusir DN dari rumah yang sudah ia tinggali  selama kurang lebih 12 tahun, pada Senin (25/12/2023) malam.

Ketua RT 13, Darul mengatakan, DN sudah dibawa oleh tim kuasa hukum keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa. 

Kata Darul, pada Senin malam adalah puncak habisnya kesabaran warga yang tidak tahan dengan kelakuan DN yang mengganggu warga. 

"Suami dan kuasa hukumnya janji mereka bakal pindah hari Kamis nanti tapi warga sudah tidak percaya karena sering kecewa, katanya mau pindah tapi tidak pindah juga. Akhirnya malam itu kami dan warga kumpul untuk mengusir DN secara paksa. Bukan apa, kami ni sering kecewa," ujar Darul saat dijumpai, Rabu (27/12/2023). 

Bukan hanya RT 13 tapi ada 5 RT yang merasa terganggu dengan perilaku DN. 

"Malam itu bukan hanya RT kami saja, tapi RT lain juga ikut karena merasa resah dengan DN yang suka melempar batu, " katanya. 

DN tinggal di Perumahan tersebut bersama suami dan seorang anak laki-lakinya. 

Perilaku DN sudah bertahun-tahun semenjak pindah 12 tahun lalu kerap meresahkan warga yang melintas, sampai warga tidak berani lewat di depan rumah DN.

Warga yang tidak berani justru mengambil jalan memutar karena tidak mau jadi sasaran DN. 

"Kalau yang sudah tahu tak berani lewat depan rumah dia. Tapi ada juga yang lewat-lewat saja, " katanya. 

Tidak hanya warga perumahan, bahkan tamu yang sedang berkunjung ke perumahan dan pedagang keliling juga menjadi sasarannya. 

"Dia itu kalau orang lewat depan rumah dia pasti di lempar pakai batu, kayu, air berbau busuk. Salah satu yang pernah kejadian tukang roti keliling pakai motor dilempar batu sampai rak rotinya retak. Terus mobil-mobil tamu warga yang datang kesini lecet karena dilemparinya, " tuturnya. 

Tak sampai disitu, DN juga kerap membuka celananya ketika ditegur oleh warga. 

"Sampai buka celana juga sudah, mulutnya juga suka mengeluarkan kata-kata kasar disini banyak anak-anak takutnya malah dicontoh. Makanya warga makin resah dengan kelakuannya, " katanya.

Saat mengusir DN warga berkumpul sejak pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 22.30 WIB untuk membujuk DN keluar dari rumah dan membawanya ke dalam mobil tim kuasa hukum. 

"Lama kami nunggu dia keluar sampai akhirnya dibawa oleh pengacaranya. Setelah berkas lengkap pengacara dan suaminya membawa Diana ke Rumah Sakit Jiwa," katanya. 

Darul menambahkan ia sudah berkoordinasi dengan pihak Kelurahan namun warga yang terlanjur sudah tidak tahan lagi tetap berkeinginan mengusir DN malam itu juga. 

"Sudah pernah didatangi pihak Kelurahan namun tindaklanjutnya ya itu tadi mengurus berkas-berkas supaya bisa masuk RSJ. Tapi warga sudah tidak tahan lagi. Sekarang di rumah itu hanya ada suami dan anaknya saja, " tutupnya. 

Saprudin salah satu warga RT 13 mengaku warga tidak sabar lagi karena sudah sering merasa dibohongi dan dikecewakan oleh Diana dan keluarga. 

Suami DN berjanji akan membawa istrinya pindah atau membawanya ke RSJ namun tidak pernah ditepati. 

"Ada saja alasannya sudah sering kompromi dengan RT tapi dibohongi. Minta waktu alasannya nyari rumah, suaminya juga terkesan seperti membiarkan saja istrinya mengganggu begitu," kata Saprudin. 

Share

Ads