loader

Ops Ketupat Musi 2024 Polres OKU Timur Dirikan Tiga Pos dan Libatkan 114 Personil Gabungan

Foto

OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Operasi (Ops) Ketupat Musi 2024, Polres OKU Timur, Polda Sumsel,  mendirikan tiga  pos, yang terdiri dari dua  pos pengamanan (PAM) dan satu pos pemantauan (Pantau).

Untuk pelaksanaan Ops Ketupat Musi 2024, terlebih dahulu dilaksanakan apel persiapan yang dipimpin, Kapolres OKU Timur, AKBP Dwi Agung Setyono, SIK, MH, pada Rabu (03/04/2024).

Ops Ketupat Musi 2024 akan dilaksanakan selama 14 hari, dari 04 hingga 16 April 2024.

Kapolres OKU Timur, AKBP Dwi Agung Setyono, SIK, MH, pada Ops Ketupat Musi 2024, Polres OKU Timur, mendirikan tiga pos yang  terdiri dari dua  PAM dan satu pos Pantau.

Posisi Pos Pantau disiapan di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di dekat SPBU Cik Uti, Kecamatan Martapura, OKU Timur.

Sementara Pos PAM berada didua titik, masing di wilayah Gumawang Belitang dan di Pasar Martapura.

"Fungsi Pos Pantau itu untuk memantau arus mudik dan balik, sepanjang Jalan Lintas Sumatera, dari perbatasan Lampung hingga ke perbatasan dengan  OKU,"imbuhnya.

Sekitar  114 personil gabungan disiapakan dalam dalam Ops Ketupat Musi 2024,dengan rincian, Polres OKU Timur  96 personil, TNI AD 12 personil, Dishub OKU Timur 12 personil, Sat Pol PP 12 personil, Dinkes 12 personil dan Senkom 12 personil,katanya.

"Setiap Pos ada 38 personil secara bergantian stanby,"tambah.

Polres OKU Timur telah memetakan titik-titik rawan kecelakaan dan titik rawan kemacetan hingga titik rawan bencana.

Masyarakat yang hendak melintasi Bumi Sebiduk Sehaluan saat melakukan perjalanan mudik Lebaran Idul Fitri 1445 hijriah diharapkan supaya selalu  waspada.

Titik rawan kecelakaan ini memang dikarenakan selama ini sering terjadi kecelakaan di kawasan tersebut.

"Karena titik-titik ini sering terjadi lakalantas, kondisi jalan yang padat dan jalannya lurus jadi masyarakat ingin mengemudi dengan ngebut," katanya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, terdapat dua titik rawan kecelakaan  di jalan umum Desa Tulus Ayu, Kecamatan Belitang Madang Raya, lalu  di Jalan Merdeka, Kelurahan Paku Sengkunyit, Kecamatan Martapura.

Selanjutnya untuk lokasi rawan kemacetan di Jalan Lintas Sumatera simpang SPBU Kotabaru Barat, Kecamatan Martapura. Serta pada jalan Jenderal Sudirman depan SDN 1 Martapura, Kecamatan Martapura.

"Kemudian untuk lokasi yang rawan terjadi pelanggaran lalu lintas terjadi di Jalan Lintas Tengah Sumatera Desa Kotabaru Kecamatan Martapura, kemudian jalan Merdeka Cidawang, Kecamatan Martapura, Jalan Taya Belitang Desa Gumawang, Kecamatan Belitang,"tambahnya.

Ia juga menjelaskan diantara titik rawan kecelakaan tersebut merupakan arus mudik dari Provinsi Lampung ke Provinsi Sumsel melalui jalan lintas sumatera.

Untuk estimasi waktu tempuh 45 Menit dari perbatasan Provinsi Sumsel  OKU Timur menuju Kabupaten OKU.

"Terdapat juga jalan alternatif menuju Lampung dan Jakarta melalui jalan Lintas
Sumsel Simpang SPBU Kotabaru lanjut ke
Jalan Raya Belitang kemudian menuju ke pintu tol Pematang Panggang, OKI. Dengan Estimasi waktu tempuh dua sampai tiga jam kurang lebih jaraknya 156 kilometer dari Simpang SPBU Kotabaru Kecamatan Martapura,"ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa pihaknya juga memeriksa beberapa lokasi jalan yang rawan terjadi bencana.

Adapun lokasi rawan bencana alam atau longsor dan banjir yakni di Desa Tanjung Kemala Kecamatan Martapura, Desa  Gunung Terang Madang Suku I, Desa Negeri Agung Kecamatan BP Peliung, Desa Negeri Ratu Bunga Mayang. Kemudian di Desa Bantan Kecamatan BP Peliung. Kemudian Desa Perjaya Kecamatan Martapura. Selanjutnya di Kecamatan Bunga Mayang di Desa Bunga Mayang dan Desa Sabalioh.

"Anggota akan melakukan upaya-upaya seperti koordinasi dengan instansi tentang Melakukan patroli hunting untuk meminimalisir laka lantas. Serta sosialisasi melalui media sosial, penyuluhan dan pemasangan spanduk himbauan,"terangnya.

Share

Ads