OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Sering terjadi kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di perlintasan asih Kereta Api tanpa palang pintu. Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur melalui Dinas Perhubungan (Dishub) akan mengusulkan pembangunan palang pintu di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu.
Demikian dikata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) OKU Timur Rayennaidi, SH, MM.
"Usulan ini merupakan usah konkret dan komitmen Pemkab OKU Timur supaya tidak terjadi lagi kecelakaan,"imbuhnya
Perlintasan rel Kereta Api tanpa palang pintu di Jalan Pertanian Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, OKU Timur sering terjadi kecelakaan. Bahkan, dalam dua bulan terakhir perlintasan rel kereta api tersebut telah dua kali terjadi kecelakaan bus penumpang,katanya.
Terlebih, kejadian kecelakaan baru-baru ini mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan puluhan mengalami luka-luka.
"Kita sudah melaporkan ke Dinas Perhubungan Sumatera Selatan (Sumsel) tentang kejadian kecelakan dì perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu,"ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengusulkan pembangunan palang pintu Kereta Api khususnya di tiga titik lokasi, dì perlintasan rel jalan Pertanian, Desa Kotabaru, perlintasan rel Sungai Tuha dan perlintasan rel Tebatsari,tambahnya.
"Penggusulan pembangunan palang pintu ini menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK),"jelasnya.
Dia berharap usulan yang mereka buat bisa segera dìakomodir maupun setidaknya dua titik bisa dìbangun."Memang untuk perlintasan rel k
Kereta Api dì Sungai Tuha dìrencanakan akan dìbangun fly over pada 2025,"imbuhnya.
Untuk perlintasan rel Kereta Api yang ada dì Martapura ini ada 11 titik, dari 11 titik ini yang ada palang pintu hanya dua dan yang dìusulkan tiga titik lokasi.
"Untuk di Martapura ada 11 titik perlintasan rel kereta api dan hanya dua yang ada palang pintu,"ungkapnya.
Dia juga menambahkan, selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak KAI terkait petugas penjaga palang pintu nantinya. Apakah dari KAI maupun dari Dishub OKU Timur.
Namun pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Kotabaru. Karena yang selama ini melakukan penjaga di perlintasan itu merupakan masyarakat sekitar.
Sehingga jangan ada persepsi masyarakat sana yang menjaga perlintasan tersebut merasa dìambil alih pekerjaannya,imbuhnya.
"Maksud kita baik belum tentu dìterima dengan baik. Sehingga kami tetap berkoordinasi dengan Pemdes Kotabaru,"tegasnya.