PALEMBANG, GLOBALPLANET - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, SH. M.S.E berkesempatan menjadi narasumber dalam acara Talkshow Kepala Daerah Menjawab dengan Topik "Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Serta Pariwisata Sumatera Selatan" yang diselenggarakan TVRI Sumsel, Selasa malam (6/8/2024).
Tak hanya mengungkapkan strateginya untuk mengembangkan ekonomi, dalam kesempatan talkshow satu jam tersebut Elen juga memaparkan berbagai upaya Pemprov dalam pengentasan kemiskinan di wilayah Sumsel.
Talkshow yang dipandu presenter Nurharisyah Pratiwi tersebut dimulai pada pukul 20.00 WIB. Sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tampak hadir menyaksikan langsung talkshow tersebut di studio TVRI.
Pada segmen pertama, Elen dengan lugas menjelaskan mengenai kondisi perekonomian Sumsel. Menurut Elen, pertumbuhan ekonomi Sumsel pada Agustus 2024 mencatat hasil menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi Sumsel menjadi yang tertinggi di Sumatera, meskipun masih sedikit di bawah nasional.
Secara year on year dan month to month dari kuartal ke kuartal, pertumbuhan ekonomi Sumsel tumbuh stabil. "Artinya perkembangan ekonomi Sumsel tumbuh dengan baik. Dan aktivitas berjalan baik. Tinggal kita kembangkan lagi beberapa sektor sehingg pertumbuhan ekonomi Sumsel akan semakin tinggi lagi," jelasnya.
Dilihat dari komoditas, Sumsel memiliki potensi yang sangat besar baik di komoditas tambang dan non tambang. Yang paling penting karena pengaruhnya besar ke masyarakat menurut Elen adalah adalah non tambang.
"Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Sumsel ini pengekspor karet terbesar di dunia. Kemudian ada sawit dan juga perkebunan seperti kopi," tambahnya.
Meski produksi kopinya namun sejauh ini klaimnya justru didapatkan daerah lain. Hal inilah yang coba dibenahi Pemprov Sumsel, agar produk Kopi Sumsel dapat segera memiliki brand-nya sendiri.
"Kita ingin kejar, bagaimana dari produksi sejak pemetikan, pasca panen sampai punya merk sendiri sehingga hilirisasi kopi inj nanti nilai tambahnya bisa sampai dua puluh kali lipat. Ini yang ingin kita capai," jelasnya.
Untuk mencapai target tersebut, Pemprov berkomitmen melakukan pembinaan kepada petani-petani kopi. Sehingga mereka punya taste tersendiri, pengolahan sendiri, hingga merek sendiri. "Paling tidak orang tahu itu Kopi Sumsel," jelasnya.
Selain membahas perekonomian, pada segmen berikutnya Elen juga membeberkan upaya-upaya Pemprov dalam mengentaskan angka kemiskinan.
Elen mengatakan sejak empat tahun terakhir, angka kemiskinan di Sumsel terus menurun meskipun angkanya masih di atas rata-rata nasional. Sumsel menurutnya justru berhasil menurunkan tingkat kemiskinan Extrem secara signifikan dibawah nasional.
Karena itu untuk jangka panjangnya, Elen mengatakan Pemprov Sumsel sudah menyiapkan langkah-langkah menurunkan angka kemiskinan di Sumsel.
"Yang pertama adalah memberikan hak pada masyarakat untuk bertahan hidup, makan dan lain sebagainya. Karena itu program untuk meringankan kebutuhan hidup pokok itu menjadi penting bagi kita untuk diperhatikan," jelas Elen.
Untuk menekan angka kemiskinan, Pemprov menurutnya berkomitmen menyalurkan Bansos, pasar murah, penyediaan pangan murah hingga pendistribusian beras secara merata.
"Kalau masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan yang dapat dijangkau harganya oleh mereka. Maka ini akan berpengaruh pada beban hidup. Program inilah yang kita jaga," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Elen juga mengungkapkan berbagai upaya Pemprov Sumsel dalam untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Sumsel.
Selain berpartisipasi dalam pameran/event seperti BBWI guna mengenalkan destinasi wisata Sumsel, Pemprov juga mengoptimalkan strategi promosi pariwisata melalui digitalisasi, seperti media sosial, website, dan aplikasi dalam menyebarkan informasi dan promosi suatu event.
Untuk mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di 17 kab/kota, Pemprov juga terus melakukan. Seperti melakukan peningkatan Aksesibilitas Pembangunan infrastruktur transportasi, seperti jalan raya, bandara, dan pelabuhan, dapat meningkatkan aksesibilitas ke destinasi pariwisata. Akses yang mudah memotivasi wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata.