loader

Terkait Ambruknya Jembatan P6 Lalan Muba, Ini Penjelasan Tugboat Paris 22 

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Peristiwa insiden ambruknya  jembatan P6 Lalan Kabupaten, Musi Banyuasin yang menyebabkan enam orang tewas. Nahkoda tugboat Paris 22 kapal assist pendorong tongkang muatan batubara sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Menanggapi hal tersebut PT Apau Sejahtera Abadi selaku pemilik Tugboat Paris 22 buka suara. Melalui kuasa hukumnya Zeldi Dwitama SH mengatakan PT Apau Sejahtera Abadi bertanggung jawab sepenuhnya terhadap korban meninggal maupun korban luka serta mengganti kerusakan kendaraan. 

"Begitu juga dengan pengangkatan bangkai serta perbaikan jembatan P.6 Lalan kami dari pihak tugboat Paris 22 akan bertanggung jawab sepenuhnya,"kata Zeldi Dwitama SH didampingi rekannya Rian Saputra SH kepada wartawan Senin (19/8/2024).

Dijelaskan Zeldi, insiden terjadi pada malam hari secara aturan tidak diperbolehkan melintasi bawah jembatan dimalam hari. Namun Tugboat Paris 22 dikejar oleh pihak agen yang mengatur lalu lintas di Sungai Lalan untuk bisa membantu tongkang Sentana Jaya melintasi bawah jembatan P.6 Lalan. 

"Sebetulnya dari kami Tugboat Paris 22 sudah menolaknya bukti chat dan telponnya ada semua. Sehingga mau tidak mau karena kami dibawah naungan mereka sehingga diikuti permintaan agen sehingga terjadi peristiwa naas menabrak jembatan Lalan tersebut,"jelasnya. 

Masih dikatakan Zeldi, saat kejadian Tugboat Madelin Spirit berada didepan menarik Tongkang Sentana Jaya bermuatan batubara sedangkan Tugboat Paris 22 memandu dari buritan.

"Saat kejadian lampu sorot sehingga ketika akan melewati bawah jembatan Lalan hanya mengandalkan lampu kedap kedip yang ada di jembatan saja sehingga penerangan berkurang lalu bagian kanan tongkang menabrak tiang jembatan,"ungkapnya. 

Dalam kasus ini, kata Zeldi Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Sumsel sudah menetapkan dua orang tersangka baik dari nahkoda tugboat Madelin Spirit dan tugboat Paris 22 keduanya sudah dilakukan penahanan. 

"Kami sudah mengajukan permohonan penangguhan penahanan terhadap Nahkoda tugboat Paris 22 yang sudah kami ajukan pada Jumat 16 Agustus kemarin. Karena kapten kapal Tugboat Paris 22 sangat dibutuhkan untuk mengangkat bangkai jembatan dengan memakai peralatan yang ada di tugboat kami juga akan kooperatif jika sewaktu waktu dibutuhkan untuk pemeriksaan akan kami hadirkan,"terangnya. 

Diberitakan sebelumnya jembatan P.6 perairan sungai Lalan roboh setelah dihantam Kapal Tugboat Medelin spirit di nahkodai oleh Khomsyah Alief agen Wistara Internasional Maritim (WIM) yang menggandeng tongkang Sentana jaya bermuatan batubara dari Jetty PT. Sriwijaya Bara Logistic yang di asist oleh TB. Paris 22 (PT. Apau Sejahtera Abadi) di Nahkodai oleh Marlion, pada saat sebelum pengolongan melintasi jembatan P.6 posisi tongkang masih dalam alur persiapan pengolongan melalui jembatan tengah, pada saat kapal assist TB. Paris 22 order untuk tanda patok pengolongan1 kolong dari tanda V TB. Mendelin spirit masih continue maju dengan speed 2,3 knot posisi tongkang dalam posisi tidak aman dalam jarak ± 100 meter. 

Mendapatkan informasi dari assist disuruh tembak 2 kolong tanda V ke kiri agar dapat posisi terbebas dari tiang jembatan sebelah kanan turun, semakin dekat tongkang masih dalam kondisi belum aman dengan tiang jembatan Assist TB. Paris 22 menginfokan untuk tarik kanan kapal agar haluan mau di balas kiri akan tetapi sudah di upayakan maksimal dengan RPM mesin full posisi tongkang hanya bergerak lambat ke kiri dan Nahkoda mengambil keputusan untuk menetralkan RPM Mesin kapal TB. Medelin agar menghindari benturan.

Posisi tongkang tidak bisa dikondisikan lagi dan tongkang haluan kanan menghantam pelindung tiang jembatan (Dolphin) dan menubruk tiang jembatan sebelah kanan yang mengakibatkan ambruknya 2 ruas jembatan dan 1 tiang jembatan sebelah kanan turun. Dari kejadian tersebut dilaporkan 5 orang hilang, 7 orang mengalami luka ringan, 1 orang mengalami luka berat.

Share

Ads