MURATARA, GLOBALPLANET - TNI AD berencana membangun Batalyon Penyangga Daerah Rawan (Yon PDR) di Muara Rupit, Kacamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan. Hal ini dipastikan dengan kunjungan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI M.Thohir didampingi Dandim 0406 Lubuklinggau Letkol Inf Arie Prasatyo Widyo Broto, Plt Bupati Muratara H. Inayatullah, untuk mengecek lokasi pembangunan batalyon ini pada Kamis (26/9/2024).
Danrem menerima paparan langsung dari Kepala Dinas DLHP Pemerintah Kabupaten Muratara, Wahyu Islami, terkait lokasi lahan yang rencananya akan dilakukan pembangunan Batalyon Penyangga Daerah Rawan tersebut.
“Hari ini saya melakukan pengecekan lahan yang dihibahkan untuk pembangunan Batalyon Penyangga Daerah Rawan, dan memang sudah lama direncanakan dari dulu, dan baru sekarang bisa direalisasikan sesuai dengan program bapak presiden terpilih untuk pendirian Batalyon PDR ada 100 Batalyon yang akan dibentuk oleh Presiden dan salah satunya disini yang direncanakan,” kata Danrem.
Selain itu lahan yang ada baru ada 53 hektar, oleh karena itu pihaknya juga mengundang dari PT Dendy Marker agar mendapatkan solusii untuk penambahan lahan hingga cukup menjadi 1 Batalyon PDR.
“Diharapkan kedepannya support dan bantuan seluruh stakeholder biar ada gelaran kekuatan di wilayah Muratara ini. Agar dapat mempercepat perkembangan di Kabupaten Muratara ini,” kata Thohir.
Ditambahkan Thohir dipilihnya daerah Muratara yang akan didirikan Batalyon Penyangga Daerah Rawan karena Muratara adalah daerah yang potensial, mulai dari sumber kekayaan alam sungguh luar biasa, ini merupakan salah satu Kabupaten yang perbatasan dengan Provinsi Jambi dan Bengkulu.
“Saya mempunyai pertimbangan taktis bahwa daerah sini perlu adanya Batalyon, yang mana tugasnya untuk membantu tugas teman-teman di kepolisian, pemerintah daerah dalam rangka menciptakan daerah yang kondusif sehingga pembangunan di daerah ini dapat lebih cepat,” jelas Thohir.
Dijelaskan juga Danrem bahwa Batalyon Penyangga Daerah Rawan (PDR) ini merupakan Batalyon yang digagas langsung oleh Presiden terpilih RI Prabowo Subianto, yang mana tugasnya lebih mengarah pada perkebunan, pertanian, perikanan, perternakan, sehingga lebih banyak membantu ketahanan pangan. Membantu masyarakat, sosialisasi, pendampingan juga deplot-deplot atau percontohan-percontohan peningkatan efektivitas dan produktivitas pertanian.