loader

Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin: Willie Salim Tidak Cukup Hanya Minta Maaf, Proses Hukum Tetap Jalan

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kesultanan Palembang Darussalam, Sultan Palembang Darussalam, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin menyatakan, terkait permintaan maaf konten kreator Willie Salim tidak dapat dilakukan begitu saja, proses hukum tetap harus berjalan.

"Jangan dengan ada tepung tawar ini proses hukum oleh beberapa masyarakat dan ormas itu menjadi seperti lamur. Dan dalam hal ini undang - undang hukum adat belum di sah kan oleh DPR terkecuali hanya berlaku di provinsi Aceh, dan terhadap tepung tawar ini harus dilihat kasus perkasus," katanya, Sabtu (29/3/2025).

Yang ingin ditanyakan Sultan Iskandar bahwa tepung tawar tentang merusak nama suatu wangsa, kaum, komunitas, masyarakat Palembang, Sumsel apakah ada didalam kitab Oendang - oendang Simboer Tjahaja. "Pasal berapa, ayat berapa yang di Oendang - oendang Simboer Tjahaja. Yang salinan asli edisi ke lima, dan aslinya ada di Museum Balaputradewa," tegasnya sambil menunjukkan salinan kitab Oendang - oendang Simboer Tjahaja yang dimiliknya.

Menurut Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin mengatakan, jika penghinaan terhadap suatu masyarakat atau kaum tertentu itu cukup dengan tepung tawar apakah itu saja kalau kasus perkasus didalam kitab Oendang-oendang Simboer Tjahaja ini banyak person, misalnya ribut antar masyarakat ke masyarakat.

"Tetapi, kalau penghinaan terhadap suatu masyarakat atau kaum tertentu itu tidak ada, beda, ini penghinaan terhadap masyarakat Kota Palembang Provinsi Sumsel, penghinaan terhadap suku. Kami ada sebelum adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia, kedatuan, kerajaan, kesultanan, jadi kami ada sebelum kamu ada dan ini dihormati oleh Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Sambungnya, kita tidak ingin melihat lagi masyarakat Sumsel yang pergi keluar kota dihina kembali, misalnya ada di Jakarta, Surabaya, Mengingatkan kasus rendang, dan banyak laporan kepada saya langsung mereka dikatakan orang Palembang hama, rakus, tamak, tak beradat, tak beradab jadi apa itu. Sehingga harga diri merasa di injak - injak. 

"Walaupun digantikan dengan ribuan triliyun itu diberikan kepada kami Kesultanan Palembang Darussalam, kami satu sen pun tidak akan mau menerimanya. Ini masalah harga diri ini adalah Marwah, dan saya mewakili rakyat Sumsel dimanapun mereka berada yang mengeluh kepada saya," tutur Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.

Intinya lanjut Sultan Iskandar pihaknya menolak dengan hanya meminta maaf, memotong sapi atau kerbau, memasakkan daging untuk dibagikan kepada rakyat Palembang. "Nantinya, pikiran orang gampang sekali rakyat Palembang dihina. Kemudian di kasih tepung tawar selesai, nanti berulah lagi lebih dahsyat lagi dikasih tepung tawar lagi. Jadi dimana harga diri kita, makanya dalam hal ini dilihat kasus perkasus," tukasnya.

Terkait banyak laporan yang dilayangkan ke Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang, Sultan Iskandar mengatakan, laporan tersebut harus tetap di proses jangan sampai lamur. "Harusnya Willie Salim dipanggil, dan konten tentang rendang yang dia buat harusnya ditutup. Ini belum dia tutup konten tersebut, dan permintaan maaf Willie Salim pun masih dibelakangnya menayangkan konten orang berebut, ada apa dengan ini," tanya Sultan Iskandar.

Oleh karena itu, Sultan Iskandar meminta kepada bapak Kapolda Sumsel dan Kapolrestabes Palembang untuk dapat menyikapi dan terus melanjuti proses pengaduan yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat kota Palembang, provinsi Sumsel.

"Dengan adanya konten ini bisa merusak persatuan dan kesatuan, oleh karena itu kita masih menunggu saudara kita yang melaporkan ke pihak kepolisian Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang agar ditindaklanjuti dengan membentuk suatu tim untuk menyelidiki kasus ini," ujarnya.

Saat ditanya apakah proses hukum berlanjut walupun Willie Salim datang kerumah sultan untuk meminta maaf, "Terus berlanjut proses hukumnya," tambahnya.

Bahkan, sampai saat ini pihak Willie Salim sendiri belum sekalipun melakukan komunikasi langsung kepada Kesultanan Palembang Darussalam. "Dan kami tidak pernah untuk menghubungi, yang kita sesalkan ada pihak yang menghubungi Willie Salim dengan mengatasnamakan," tandasnya.

Ahmad Teddy Kusuma Negara

Share