TAPUT, GLOBALPLANET.news - Pembahasan itu dilakukan melalui aplikasi Zoom, Rabu (4/11/2020), diikuti langsung oleh Bupati Nikson Nababan, Wakil Bupati Sarlandy Hutabarat, didampingi Asisten II Osmar Silalahi, Kepala Bappeda Luhut Aritonang dan Kadis Pendidikan Bontor Hutasoit.
Sementara sejumlah akademisi pariwisata yang hadir di antaranya Gustanto (dosen Fakultas Ilmu Budaya USU), Yance (antropolog USU), sosiolog cum peneliti Henry Sitorus PhD (sosiolog cum peneliti sosial USU).
Dr Jannus TH. Siahaan MSi dan Drs Nalom Tinambunan MM (dosen Fakultas Pariwisata UDA), Idris Pasaribu (jurnalis, novelis, cum budayawan), Agus Marwan (pemerhati pendidikan).
Lalu, Henry Hutabarat (pengusaha Hotel dan Restoran Kenanga Medan), Rizal (pengusaha dan pengelola wisata dan Ketua Alumni UGM), serta R Mawarni Tampubolon, Co Puteri Indonesia asal Sumatera Utara.
Kata Bupati, wisatawan ada dari mancanegara dan domestik. Ia ingin mengejar wisatawan domestik terlebih dahulu. "Saya ingin bagaimana anak-anak dari Tapanuli Raya tidak keluar, tapi belajar dan menerapkan ilmumya di Tapanuli Raya," kata Bupati.
Melalui diskusi ini, Nikson ingin menemukan ide, pemikiran dan berbagai pengalaman dari para pakar, akademisi, praktisi dan pemerhati pendidikan.
Ia berharap para ahli yang ikut dalam diskusi melalui Zoom bisa memorrmulasikan ide-ide menjadi rekomendasi penting dalam pendirian program studi dan menemukan keunggulan sebuah program studi.
"Dengan kriteria minimal mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan kurikulum Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar," ujar Bupati mengawali.
Selanjutnya Bupati menyampaikan bahwa pemikiran dari para narasumber sangat penting dalam kajian ini.
"Saya berharap pemikiran dan rekomendasi yang diharapkan dari narasumber memberikan pendapat dan rekomendasi (jumlah) usulan program studi masing-masing fakultas yang relevan dengan potensi Tapanuli Utara yang mampu menjawab perubahan zaman," kata Bupati.
Ia berharap para ahli mampu memberikan argumen ilmiah mengapa program-program studi untuk UNTARA diusulkan.
"Serta mengelaborasi pengalaman-pengalaman riil pakar dan akademisi dalam mengelola program studi berikut indikatornya," ujar Bupati mengakhiri.
Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, Kepala Pusat Studi Pariwisata UGM/Dosen Prodi Magister dan Doktor Kajian Pariwisata Sekolah Pascasarjana UGM selaku narasumber dalam kesempatan itu menyampaikan, pertumbuhan pariwisata global cenderung naik dalam jangka panjang.
Karena itu, katanya, kebutuhan SDM semakin besar dengan skill yang lebih spesifik, perlu dibentuk pendidikan yang mengembangkan kompetensi khusus dan adaptif terhadap perkembangan pariwisata masa depan.
Ia juga melihat kebutuhan SDM pariwisata terus bertambah, kawasan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata prioritas, kebudayaan Batak yang kuat sebagai sumber pengetahuan dan kreativitas, potensi input (lulusan SMA) besar dari dalam dan luar kawasan.
"Branding prodi Pariwisata sebagai brand Untara dengan karakter unik, spesifik dan distingtif," ujar Janianton mengakhiri paparannya.