JAKARTA, GLOBALPLANET. - Bantuan yang disalurkan ke seluruh Indonesia sejak 22 September ini telah membantu meringankan beban kebutuhan kuota internet belajar daring sekolah dan universitas, salah satunya Sekolah SMKN 8 Lhokseumawe.
Salma S.Si, Kepala Sekolah SMKN 8 Lhokseumawe yang menjadi salah satu sekolah penerima bantuan MBJJ dari Telkomsel mengaku sangat terbantu dengan program kolaborasi pemerintah bersama Telkomsel.
“Sejak pertama kali kebijakan Pembalajaran Jarak Jauh (PJJ) diimplementasikan, banyak keluhan dari tenaga pendidik dan peserta didik akan besarnya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan kuota internet demi kelancaran belajar-mengajar. Keluhan ini akhirnya tersolusikan berkat bantuan Program Merdeka Belajar Jarak Jauh (MBJJ) dari Telkomsel dan Kemendikbud," ungkap Salma.
Salma menambahkan bahwa kebijakan pembagian kuota regular dan kuota khusus belajar daring dalam penyaluran bantuan MBJJ adalah kebijakan yang sangat tepat.
“Pembagian kuota ini membuat para tenaga pendidik dan peserta didik bisa fokus memanfaatkan bantuan untuk kepentingan belajar mengajar secara maksimal. Keikutsertaan peserta didik dalam proses belajar daring pun meningkat. Mereka juga dapat belajar dengan lebih nyaman karena memanfaatkan jaringan Telkomsel yang stabil," ungkap Salma.
Sementara itu Executive Vice President West Area Sales Telkomsel Gilang Prasetya menyampaikan bahwa Telkomsel akan terus melakukan penambahan kapasitas jaringan agar proses belajar mengajar jarak jauh bisa dilakukan dengan nyaman tanpa kendala jaringan.
“Sebagai Digital Telco Company dengan kualitas jaringan terluas dan tercepat, kami senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas jaringan. Khusus di wilayah sekitar SMKN 8 Lhokseumawe, kami baru saja mengoperasikan 5 (Lima) BTS baru. Secara keseluruhan di Sumatera, kami telah meningkatkan kapasitas jaringan sebesar 37% terutama di wilayah residensial. Hingga saat ini, jaringan Telkomsel telah menjangkau 97% wilayah di Sumatera,” tutup Gilang.