PALEMBANG, GLOBALPLANET. - Para orang tua dibuat bingung karena satu sisi, sebelumnya sekolah sudah membagikan surat kesediaan orang tua untuk mengizinkan anaknya kembali bersekolah tatap muka.
Akan tetapi disisi lain, Pemerintah menetapkan wilayah yang masuk zona merah jelas-jelas tidak diperkenankan membuka sekolah tatap muka.
"Kalau memang sekolah siap dengan penerapan protokol kesehatan dan menjamin sistem prokes sudah sangat siap, bisa aja (tatap muka), karena KBM jarak jauh sangat tidak maksimal, " ujar Akbar, salah satu orang tua siswa SD IT Al-Furqon, Jumat (11/12/2020).
Ia mengaku baru menerima surat tersebut persetujuan dari sekolah ketika dua bulan lalu. Yang isinya apakah orang tua bersedia sekolah kembali mengadakan KBM tatap muka.
Karena KBM jarak jauh (daring) yang tidak efektif, ia berharap baik Dinas Pendidikan maupun sekolah bisa memberikan opsi lain bagi orang tua agar siswa tidak bosan selama pembelajaran daring.
"Sekolah, guru dan siswa punya keterbatasan dengan sarana prasarana belajar daring. Ya semoga ada kebijakan yang memperbolehkan siswa ke sekolah meskipun hanya 1-2 kali dalam seminggu, " katanya.
Sebelumnya Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) belum berani mengambil keputusan belajar langsung di sekolah pada awal tahun 2021 jika wilayah masih dalam situasi tidak aman (zona merah).
"Kita lihat bagaimana kondisi kota Palembang, apakah masih zona merah sampai tahun depan. Kalau memang iya zona merah terus terjadi, tentu kecil kemungkinan kita akan kembali sekolah dengan tatap muka," ujarnya usai melakukan inspeksi pengawasan obat dan makanan di Palembang Trade Center (PTC).
Sebelum kembali mengambil keputusan pihaknya akan mendengarkan instruksi Kementerian Pendidikan. Hal ini penting karena pengambilan kebijakan harus melalui koordinasi dengan Pemerintah Pusat.