loader

Berikan Kuliah Umum di Unsri, Jenderal Dudung: Pemecah Belah Mainkan Emosi Pengguna Medsos

Foto
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman bersama Wagub Sumsel Mawardi Yahya, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, dan Rektor Universitas Sriwijaya Prof Anis Sagaf. (Foto: Istimewa)

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Senin (7/3) siang. Kuliah umum mantan Dandim Palembang mengusung tema "Penguatan Karakter Bangsa dalam implementasi kampus merdeka".
 
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, sengaja datang ke sejumlah perguruan tinggi di seluruh Indonesia guna memberikan pencerahan pemikiran kepada para mahasiswa-mahasiswi sebagai penerima tongkat estafet meneruskan pembangunan bangsa ini kedepan.
 
Apalagi lanjut dia berdasarkan data penggunaan internet di Indonesia sebanyak 196,7 juta pengguna. 145,4 juta pengguna di antaranya merupakan generasi z dan mileneal. 
 
“Pesatnya penggunaan internet juga berdampak pada berkembangnya berita bohong, dengan menggunakan platform media. Mempengaruhi opini masyarakat yang digunakan untuk kepentingan kelompok tertentu,” katanya.
 
Dudung mengakui, sekarang kebohongan dapat menjadi kebenaran dengan memainkan emosi dan perasaan, dan kelompok ini menggunakan medsos yang didanai oleh pihak pemecah belah. “Indeks kerentanan pada tahun 2021 terjadi konflik yang berkepanjangan dibanyak negara. Indonesia menduduki peringkat 99 dari 179 negara,” ungkapnya. 


 
Lebih jauh Dudung menguraikan, semangat para pendiri bangsa dalam menyusun dasar negara tidaklah mudah. Terlebih ancaman kedepan yang dihadapi bangsa ini lebih kompleks. Persatuan dan kesatuan terus diuji termasuk ancaman internal. Karena itu karakter bangsa Indonesia dapat digunakan dalam menghadapi ancaman internal tersebut. 
 
“Peran mahasiswa dalam memperkuat karakter bangsa, selaku agen perubahan menajaga nilai karakter bangsa. Mahasiswa sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila. Mahasiswa juga sebagai pemersatu bangsa, Pengontrol sosial yang  memiliki kontrol sosial terhadap masyarakat berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.
 
Sementara itu Wagub  Mawardi Yahya dalam sambutannya mengapresiasi kuliah umum tersebut yang menurutnya sejalan dengan fungsi pendidikan nasional membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat. 
 
Dia juga menjelaskan dihadapan KSAD, Sumsel terdiri dari  17 Kabupaten/kota yang tidak pernah terjadi konflik, bahkan Sumsel  dinyatakan sebagai provinsi yang zero konflik. “Alhamdulillah Sumsel zero konflik, ini tidak lain karena koordinasi yang baik kalangan Forkopimda guna  menjaga situasi yang kondusif,” papar Mawardi.
 
Mawardi mengharapkan para mahasiswa untuk menyiapkan diri dalam menyongsong masa depan. “Termasuk mampu menyelesaikan permasalahan bangsa termasuk konflik yang kemungkinan akan terjadi,” tandasnya.
 
Hadir pula dalam kesempatan ini, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Danrem 044 Gapo Brigjen TNI Naudi Nurdika,  Rektor Universitas Sriwijaya Prof Anis Sagaf. 

Share

Ads