loader

Perjuangan Petani Melawan Krisis Ekonomi Desa Srimulyo Belitang Mulya OKU Timur 

Foto
Desa Srimulyo Belitang Mulya, OKU Timur. (Foto: Dok/Penulis)

PERTANIAN - merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian di banyak negara di seluruh dunia. Namun, petani seringkali menghadapi tantangan ekonomi yang mengancam kelangsungan hidup mereka. Di daerah saya, Desa Srimulyo Belitang Mulya OKU Timur terutama petani menghadapi krisis ekonomi yang serius yang mempengaruhi pendapatan mereka dan kemampuan untuk bertahan hidup.

Krisis ekonomi petani disebabkan oleh banyak faktor, termasuk fluktuasi harga komoditas, biaya produksi yang tinggi, kurangnya akses ke pasar yang menguntungkan, dan persaingan yang ketat dari produsen besar. Semua faktor ini menyebabkan petani menghadapi kesulitan untuk mendapatkan keuntungan dari usaha mereka, dan sering kali bahkan merugi.

Namun, petani tidak tinggal diam dalam menghadapi krisis ekonomi mereka. Mereka berjuang untuk bertahan hidup dengan berbagai cara. Beberapa petani mencoba meningkatkan efisiensi produksi, menggunakan teknologi yang lebih baik, atau meningkatkan kualitas produk. 

Yang lain memperluas jangkauan pasar dan menjual langsung ke konsumen, mengurangi biaya distribusi dan memperoleh harga yang lebih menguntungkan. Ada juga petani yang berusaha memperbaiki kondisi keuangan mereka dengan bergabung dengan koperasi atau kelompok tani untuk memperoleh kekuatan tawar-menawar yang lebih besar dalam pasar.

Dalam menghadapi krisis ekonomi yang serius ini, perjuangan petani untuk bertahan hidup tidak boleh diabaikan. Petani merupakan bagian penting dari masyarakat dan perekonomian, dan harus diberi dukungan yang memadai untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh petani, pemerintah, dan organisasi masyarakat, kita dapat bersama-sama mencari solusi untuk mengatasi krisis ekonomi petani dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh dunia.

Minggu, 26 Maret 2023, Belitang Mulya Oku Timur, daerah yang terkenal dengan penghasil berasnya yang melimpah, namun di balik itu tidak semudah omongan "beras mahal pasti penghasilannya melimpah". Tidak saya sendiri membantah itu, menurut saya para petani umumnya menjual masih berupa masih padi. Apalagi setelah panen harga beras bisa dikatakan murah, sekitar Rp8.000.00. Berbeda dengan musim tanam itu masa susah beras dan harganya melonjak menjadi Rp10.000. 

Menurut pandangan yang saya amati seharusnya petani itu setelah panen sebagian padinya ditimbun untuk dijual saat harga beras mahal. Dari situlah para petani bisa mengambil keuntungan yang besar dari pada dijual saat panen tiba.

Masalah lain yang dialami para petani yaitu hama wereng yang memiliki beragam jenis. Di antaranya wereng cokelat, wereng putih, dan wereng hijau. Wereng menyerang dengan cara menghisap cairan yang ada pada tanaman padi dan dapat menularkan virus kepada tanaman. Serangan ini dapat menyebabkan padi menjadi kering seperti terbakar atau pertumbuhannya menjadi kerdil. Untuk pengendaliannya bisa menggunakan musuh alami seperti beauveria bassiana. Namun jika terjadi serangan dan tidak bisa dikendalikan, maka bakarlah tanaman sehingga diharapkan pada penanaman berikutnya bisa diminimalkan serangannya.

Solusi yang dapat mencegah hama :

1. Gunakan varietas tahan wereng coklat.
2. Berikan pupuk K untuk mengurangi kerusakan.
3. Pantau pertanaman paling lambat 2 minggu sekali.
4. Bila populasi hama di bawah pagar ekonomi gunakan insektisida botani atau jamur entomopatogen (Metarhizium annisopliae atau Beauveria bassiana).
5. Bila populasi hama di atas taman ekonomi gunakan insektisida kimiawi yang direkomendasikan.

Petani sekarang umumnya yang mempunyai lahan sedikit tidak hanya berpatokan pada penghasilan panen. Namun mereka mempunyai pekerjaan lain sehingga dapat menopang krisis ekonomi yang melanda. Harga beras pun sampai saat ini belum mengalami kenaikan. 

Minimnya hasil pertanian sudah banyak dikeluhkan oleh para petani. Apalagi nilai jualnya yang menurun akibat aktifitas impor yang dilakukan oleh pemerintah. Ini semua menambah derita bagi petani di pedesaan. Impor sendiri memang harus dilakukan oleh pemerintah. Ini buah dari kurangnya pasokan bahan pangan dari petani nasional. Padahal jika dilihat, bumi nusantara tergolong subur. Lalu, apa yang menjadi kendala?

Kendala utamanya adalah petani masih mengikuti gaya bertani zaman dahulu. Selain itu, bantuan pemerintah terkait pupuk dan alat modern tidak sesuai rencana. Sebenernya teknologi pertanian sudah canggih. Alat memanen pun sudah banyak dimiliki para kelompok tani jadi tidak perlu memakai arit dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja. Cukup beberapa orang saja, alat canggih sudah membantu. Untuk mendapatkan pupuk di toko - toko sekarang pun harus memakai kartu pembayaran kurang lebih seperti kartu ATM.

Hal yang bisa dilakukan agar petani maksimal dalam kegiatan panennya :

Mengolah Lahan dan Menyuburkan dengan Benar

Kunci paling krusial untuk meningkatkan hasil pertanian selain bibit adalah pengolahan lahan. Lahan harus diolah sebagaimana mestinya. Mulai dari mencangkul, membajak dan lain sebagainya. Setelah dilakukan penggemburan, petani juga harus mengupayakan agar tanah bisa kembali subur. Caranya bisa dengan memberikan pupuk kandang, serta pupuk lainnya yang sesuai.

Mengatur Pengairan dengan Baik

Selain mengolah lahan, mengatur irigasi juga sangat wajib. Tanaman perlu air untuk pertumbuhannya. Bahkan, lahan yang terbasahi air akan gembur dan akar tanaman akan mencengkeram kuat ke dalam tanah.

 

 

 

Penulis: Risalatul Khasanah
Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik UIN Raden Fatah Palembang 

Share

Ads