PALEMBANG, GLOBALPLANET - Beredar didalam chatting salah satu media sosial (medsos) seorang mahasiswa salah satu Universitas Swasta di Kota Palembang yang curhat dengan kondisi di kampusnya kuliah.
Seperti tulisan chatting yang dibuat menyebutkan bahwa biaya bayaran di tempatnya kuliah mahal dan apabila telat membayar SPP dan bayaran Skripsi maka akan dikenakan denda 20 persen.
Kampus seperti leasing dan kartu kredit telat bayar kena denda. Namun hal ini terus berjalan sudah bertahun tahun dan harus rela mengikuti aturan ini tidak ada berani membantah. Pembayaran ini juga berlaku untuk mahasiswa S1 dan S2.
Setelah mencari kebenaran ini, wartawan global Planet langsung mendatangi kampus tersebut, Jumat (17/5/2024) siang untuk menanyakan langsung kebenaran selebaran yang didapat tersebut, dengan Nomor Surat 048/KEU/Skripsi/UKB/V/2024 perihal : pembayaran tunggakan Skripsi T.A 2023-2024.
Dengan hormat sehubungan dilakukannya bimbingan skripsi bagi mahasiswa di lingkungan Universitas kader bangsa yang mana mahasiswa wajib membayar biaya skripsi ini kami beritahu biaya skripsinya sebagai berikut : sebesar Rp5.500.000 denda keterlambatan 20 persen sehingga menjadi Rp6.600.000 pembayaran akan dilakukan mulai tanggal 02 Mei 2024-16 Mei 2024 melalui virtual Account Bank Mandiri atas nama Yayasan Pendidikan dan kesehatan Kader Bangsa dengan menggunakan NIM masing-masing mahasiswa.
Syarat untuk mendapatkan pembimbingan skripsi harus melunasi seluruh pembayaran kuliah dari semester awal sampai akhir semester. ditandatangani langsung oleh Rektor Fika Minata.
"Surat edaran itu benar adanya, kasihan anak - anak S1 yang tidak mempunyai uang kita yang S2 kemarin juga begitu tapi kita menolak," kata salah satu mahasiswa ditemui inisial R.
Saat berusaha konfirmasi langsung dengan Rektor Universitas Kader Bangsa Fika Minata baik melalui Ponsel yang tidak menjawab panggilan atau diangkat, tetap tidak bisa ditemui walau datang langsung ke kampus. Salah satu satpam mengatakan sudah menemui Sekretaris Rektor.
"Sudah ditemui Sekretaris Rektor, katanya belum ada janji dengan ibu Rektor, maaf ya mas," katanya.