PALI, GLOBALPLANET - Saat Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 2019 lalu para pemilih pemula itu masih sekolah dan belum mencukupi umur untuk memilih. Sementara saat Pemlihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti sudah memiliki hak pilih.
Ketua KPUD PALI, Sunario mengatakan, dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula pihaknya gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten PALI.
"Makanya kita prediksi kalau satu sekolah itu jumlah pemilih pemulanya antara 40 orang sampai 50 orang," katanya, Rabu (11/3/2020).
Dengan adanya jumlah pemilih pemula di setiap sekolah itu, dijelaskannya, maka pihaknya juga memprediksi ada penambahan jumlah mata pilih antara 1000-2000 pemilih.
"Jadi jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pilkada ini berbeda dengan DPT saar pileg lalu. Karena ada peningkatan dari jumlah pemilih pemula," jelasnya.
Walaupun terjadi peningkatan jumlah DPT, Sunario menerangkan, namun jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) berkurang. Dimana saat pileg berjumlah 588 TPS dan saat pilkada dikurangi menjadi 300 TPS.
"Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) untuk pileg dalam setiap TPS berjumlah 300 pemilih. Sedangkan untuk pilkada di setiap TPS itu sebanyak 800 pemilih. Makanya jumlah TPS itu berkurang," terangnya.
Tak hanya itu, Sunario membeberkan, saat pilkada mendatang waktunya bisa lebih cepat selesai. "Itu karena jumlah surat suara hanya satu, sedangkan saat pileg lalu ada lima surat suara dan memakan waktu. Jadi pilkada nanti bisa lebih cepat selesai," tukasnya.
