PALI, GLOBALPLANET.news - Kedatangan tim kemenangan DHDS itu untuk melaporkan tim pasangan nomor urut dua Ir H Heri Amalindo MM dan Drs H Soemarjono yang dinilai berbuat curang dan menciderai deklarasi damai yang telah disepakati sebelumnya.
"Kedatangan kami pada malam ini, melaporkan dan meminta penjelasan terkait adanya pembagian beras yang kemasannya bergambar salah satu Oknum DPR RI yang merupakan istri dari calon bupati nomor urut dua," jelas ketua tim DHDS, Beni Setiawan melalui wakilnya Mairil Aprianto saat di Bawaslu, bilangan jalan Merdeka Kelurahan Handayani Mulia Kecamatan Talang Ubi.
Dalam keterangannya, Mairil menjelaskan bahwa pihaknya juga menyerahkan bukti foto dan video yang menerangkan pembagian beras bergambarkan oknum DPR RI yang merupakan istri dari Cabup nomor urut dua.
"Jika memang ingin membagikan sembako setelah pilkada saja, tanggal 10 Desember tidak masalah bagi kami, tetapi kalau begini sama saja menciderai Pilkada damai yang kedua paslon sepakati," ungkapnya.
Tim kemenangan DHDS pun berharap agar pihak Bawaslu, terutama Bawaslu Kabupaten PALI dapat tegas dan menjalankan tugasnya sesuai undang-undang. "Kami berharap bawaslu dapat menjalankan tugas sesuai Undang-udang yang berlaku, yang mengatur sebagaimana mestinya sifat pengawas pemilu tersebut," harapnya.
Namun sayangnya, kedatangan tim kemenangan DHDS ke Bawaslu ini hanya disambut oleh staf Bawaslu, dan dari informasi bahwa seluruh komisioner sedang berada di luar kota.
Meskipun sempat ada sedikit ketegangan dan memanas dikarenakan ada salah satu staf Bawaslu yang menutup pintu terlalu keras, namun dapat diredam oleh masing-masing pihak, baik Bawaslu dan tim kemenangan tim DHDS yang di tengahi pihak keamanan.
Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada titik terang, sehingga dari pihak tim kemenangan DHDS mencabut laporannya serta memusnakan barang bukti berkas dengan cara merobek kertas laporan tersebut oleh staf bawaslu. Dan tim DHDS dijanjikan untuk bertemu dengan komisioner pada hari ini menjelang siang.