GLOBALPLANET - Rencana WhatsApp meraup pundi keuntungan dibocorkan dua analis media sosial Matt Navarra dan Oliver Ponteville yang kebetulan hadir dalam acara Facebook Marketing Summit di Berlin, Jerman pada Mei 2019.
Menurut cuitan Matt Navarra melalui akun twitter pribadinya, yang dikutip CNBC Indonesia, iklan akan muncul tahun 2020 di WhatsApp status. Para pengguna akan melihat iklan ketika mengintip WhatsApp Status orang lain, dan disitulah WhatsApp meraih pendapatan.
Rencana monetisasi WhatsApp melalui iklan sebenarnya ditentang oleh dua pendirinya. WhatsApp cari duit lewat iklan akan mengancam privasi data pengguna. Selama ini WhatsApp menngunakan fitur end-to-end encryption di mana yang bisa membaca pesan WhatsApp hanya pengirim dan penerima pesan. Bahkan WhatsApp tak bisa baca pesan tersebut.
Masalahnya, untuk iklan yang ditarget, Facebook butuh mengumpulkan data pengguna. Facebook perlu membaca obrolan (chatting) yang dilakukan pengguna WhatsApp. Hal ini menimbulkan pertanyaan akan masa depan fitur keamanan tersebut.
Pendiri WhatsApp sebenarnya sudah punya strategi buat hasilkan uang dari WhatsApp. Caranya dengan mematok biaya berlangganan sebesar US$ 1 atau setara Rp 14.000 per tahun bagi pengguna.
Namun rencana ini ditolak mentah-mentah oleh Facebook dengan alasan cara tersebut tidak akan berhasil mendatangkan banyak.
Karena ketidaksepakatan ini kedua pendiri WhatsApp Brian Acton dan Jun Koum memutuskan mundur dari Facebook.