PALEMBANG, GLOBALPLANET - Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya berharap kepengurusan Ikatan Cendikiawan Muslim se Indonesia (ICMI) Wilayah Sumsel yang baru dilantik dapat membawa organisasi ini menjadi lebih maju dan besar. Harapan tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya saat menghadiri Pelantikan Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Ikatan Cendikiawan Muslim Se Indonesia ( ICMI ), Organisasi Wilayah (Orwil) Sumsel periode 2022-2027 di Hotel Santika Premier, Minggu (28/8) sore.
Dikatakan Wagub, melaksanakan tanggung jawab ini merupakan hal yang berat, karena pada dasarnya manusia masih kerap diselimuti dengan nafsu yang sering mangajak tidak ikhlas, tidak mau dikritik, tidak bijaksana, tidak jujur dan, tidak amanah.
Namun Ia meyakini dengan team work yang solid, kerja sama yang baik antar pengurus dari tingkatan Pengurus Ikatan Wilayah sampai Pengurus Cabang dari Cendikiawan Muslim Se - Indonesia ( ICMI ) Sumsel dapat membawa kemajuan bagi Provinsi Sumsel.
Dalam kesempatan itu Ia juga mengingatkan kepada Pengurus Wilayah ICMI yang dilantik menjadi pengurus baru dan akan menjalankan roda kepengurusan agar serius dan berkomitmen untuk menjalankannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Demikian besar harapan kita agar ICMI ini menjadi maju dan besar semoga kepengurusan yang baru ini dapat mewujudkannya," jelas Mawardi.
Di akhir sambutannya Iapun tak lupa mengapresiasi yang tinggi pada pihak-pihak yang membantu mensukseskan acara " Pelantikan Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Se - Indonesia ( ICMI ).
Sementara itu Ketua Umu MPP ICMI, Prof Dr Arif Satria dalam sambutannya mengharapkan agar
semua pengurus yang dilantik memiliki tekad yang besar menjadikan ICMI yang rahmatan lil a'lamin serta mampu membawa perubahan besar di Sumsel.
Dalam.kesempatan itu Ia mengingatkan 4 peran penting yang harus dilakukan semua pengurus dan anggota ICMI saat ini.
Pertama menurutnya ICMi harus menjadi sumber insipirasi dan solusi. Terlebih ketidakpastian global akibat perang di Ukraina dan Rusia yang menyebabkan terganggunya suplai kebutuhan banyak negara termasuk Indonesia.
"Kita merasakan ada pangan yang tertahan akibat perang itu. Untuk itu bangsa Indonesia semakin berkomitmen mewujudkan kedaulatan pangan makanya sehingga kita tidak bergantung lagi dengan negara lain. Untuk mewujudkan ini ICMI harus hadir termasuk ICMI Sumsel. Jadi ICMI bukan sekedar organisasi yang mengkritik atau menyampaikan wacana namun memberikan inspirasi dan solusi," jelasnya.
Selain itu ICMI menurutnya juga harus menjadi wadah atau rumah besar untuk menyamakan frekuensi dalam menghadapi perubahan tatanan bangsa. "Komunikasi ini penting untuk menyamakan frekuensi agar bisa berkolaborasi," jelasnya.