“Saya berharap jika bisa rumah saya ini dapat diperbaiki segera, supaya tidak kehujanan dan anginan. Terkadang saya susah tidur harus menadah air hujan memakai ember didalam rumah,” tukasnya.
Menanggapi video yang viral, Kepala Desa Karang Agung, Muslina meyayangkan, adanya pernyataan bahwa dirinya tidak pernah membantu ibu Rohani.
“Itu hanya salah paham, itu yang memviralkan anak ibu itu sendiri, sementara anaknya tidak berdomisili di Desa Karang Agung jadi ia tidak tahu permasalahan. Kami selaku pribadi pernah memberikan bantuan untuk perbaikan rumah milik ibu rohani, sebelum viral kami sudah ada niat untuk rehabilitasi rumah ibu itu memakai dana pribadi,” ucapnya.
Muslina menjelaskan, pihak pemdes karang agung sudah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten OKI, akan tetapi tidak bisa diajukan karena terkendala administrasi bahwa tanah yang dibangunkan rumah ibu rohani tidak memiliki surat.
“Jika dibuatkan proposal dan diusulkan kepada Dinas PRKP tidak bisa, terkendala administrasi karena tanah rumah ibu itu tidak mempunyai surat,” jelasnya.
Muslina berharap, agar masyarakat mengetahui permasalahan, fakta sebenarnya tidak seperti yang diviralkan. “Saya berharap yang tidak tahu permasalahan ini, kalau bisa datang langsung kerumah kami agar tahu fakta sebenarnya.” pungkasnya.