OKI, GLOBALPLANET - Sebanyak 1.295 personel yang dilibatkan dalam Ops Patuh Toba 2020, terdiri satuan tugas Polda 100 dan satuan tugas wilayah, 1.195.
Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan pada gelar operasi Patuh Toba di hari ke-4, petugas petugas menangani 1393 perkara.
“Dimana dari 1393 perkara sebanyak 524 tindakan berupa tilang, dan 869 tindakan berupa teguran,”ujarnya, Senin (27/7/2020).
Lebih lanjut dijelaskan Akbp MP Nainggolan, banyak jenis pelanggaran beragam, mulai tidak menggunakan helem sebanyak 191 perkara, melawan arus sebanyak 35 perkara, dibawa umur 19 perkara, muatan lebih 30 perkara.
Ditambah lagi dengan penyuluhan, untuk media cetak 14 kegiatan, media elektronik 79 kegiatan, tempat keramaian 109 kegiatan, tempat isterahat 490 kegiatan, untuk titik rawan 59 kegiatan. Kemudian untuk kegiatan prepentive pengaturan 592 kegiatan, penjagaan 194 kegiatan, pengawalan 16 kegiatan serta patroli 307 kegiatan.
Namun untuk pemasangan spanduk 69 kegiatan, stiker 97 kegiatan, leaflet 40 kegiatan, pemasangan bilboard 3 kegiatan, dan kampanye keselamatan 14 kegiatan.
Sementara untuk jumlah kecelakaan ada enam kasus, dimana korban meninggal dunia ada 3 kasus, luka berat ada 2 kasus dan luka ringan 4 kasus. Dalam kecelakaan ini diperkirakan kerugian materil Rp.9.400.000,- ,” ungkapnya
Lanjut Nainggolan, Ops patuh Toba digelar bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat di bidang, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di wilayah provinsi Sumatera Utara.
Dalam kegiatan ini mengedepankan preemtif dan preventif dan penindakan hukum untuk meningkatkan simpati masyarakat terhadap polisi Lalu lintas dalam rangka pencegahan/penularan Covid-19. Dalam pelaksanaan Ops Patuh Toba 2020 itu, kita juga didukung instansi terkait,” ujar MP Nainggolan
Ditambahkannya, untuk target kegiatan, adalah menurunnya titik lokasi kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran sesuai karakteristik wilayah masing-masing (tematik).
“Tetap mempedomani protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 secara preemtif, preventif dan persuasif yang humanis,”terangnya.