PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kepala Museum Balaputradewa Chandra Amprayadi mengungkapkan, pihaknya baru baru ini menerima koleksi sebanyak 2 ribu buah. Salah satu diantaranya adalah tiang kemudi belakang kapal yang ditaksir berasal dari kapal abad ke-16.
"Kami baru mendapat kemudi tersebut pada Rabu pekan lalu, setelah melewati negosiasi cukup lama dengan pemilik sebelumnya, karena barang ini punya nilai sejarah," kata Chandra ketika dibincangi, Senin (24/8/2020).
Chandra menceritakan pemilik kemudi kapal tersebut adalah seorang pemilik salah satu cafe/resto di Jakabaring, yang sebelumnya juga ditemukan oleh seorang penggali di Sungai Musi. Selama beberapa tahun kemudi tersebut di pajang di resto dan tidak untui dijual ke kolektor.
Kemudi kayu sepanjang 7,8 meter dan berat sekitar 3 ton ini akhirnya dijadikan koleksi Museum Balaputradewa untuk dilestarikan. Kemudi dibawa menggunakan truk danbutuh 25 orang untuk mengangkutnya.
"Setelah cukup lama negosiasi akhirnya sang pemilik mau mempercayakan kemudi kapal ini ke Museum. Dengan ganti rugi yakni upah perawatan kemudi selama 3 tahun," jelasnya.
Dilihat dari struktur dan bentuknya diperkirakan kemudi ini berasal dari abad ke-16 di Masa Kesultanan Palembang yang artinya, ajaran Islam sudah masuk.
"Menurut salah satu pegiat sejarah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ini diperkirakan berasal dari abad ke-16. Nah hanya saja kapal dia jenis apa, belum tahu. Karena saat ini, kemudi tersebut masih dalam tahap penelitian lebih lanjut," bebernya.
Selain kemudi kapal, Museum Balaputradewa juga menerima koleksi berupa uang koin, pedang hibah dari Lubuklinggau, Gantungan lonceng, Guci, Gergaji, perahu lesung, dan tombak.
Ia juga menambahkan, rencananya kemudi kapal ini akan di pajang di Gedung Pameran II Museum Balaputradewa ketika renovasi selesai. "Kemudi ini akan kami pajang di Gedung Pameran II," tutupnya.