OKU TIMUR, GLOBALPLANET - Ancaman penurunan produksi padi disetiap daerah di Indonesia sudah terjadi. Kondisi ini dampak dari adanya Elnino yang membuat lahan persawahan kering. Meskipun demikian Dinas Pertanian, OKU Timur dengan berbagai langkah terus berupaya meningkatkan hasil produksi.
Kadin Pertanian OKU Timur Junadi, SP, MM, usai memimpin rapat bersama Dinas Pertanian Sumsel, BPS OKU Timur pada Senin (28/08/2023) mengantakan, Elnino tentu berdampak pada penurunan prouksi padi di seluruh daerah termasuk di Sumsel.
Kondisi ini tentu menuntut upaya peningkatkan produksi. Dinas Pertanian OKU Timur dengan segala upaya berusaha meningkatkan produksi padi. Jikapun tidak bisa melakukan peningkatan minimal angka produksi sama dengan 2022 produksi mencapai 701 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Karena itu saat ini berbagai langkah sudah dilakukan untuk meningkatkan hasil panen,terangnya.
Dia menambahka target awal September 2023 dilakukan masa tanam dilahan pertanian, luas baku lahan 59552 hektar. Selain memanfaatkan lahan sawah yang dialiri irigasi teknis juga dilakukan pengolahan lahan sawah lain.
Untuk mendukung ketercukupan air di sawah non irigasi teknis, sudah ada sumur bor dan Menggunakan sumur bor pinjaman mesin pompa air bagi kelompok tani. Karena akibat terjadinya Elnino kemarau menjadi lebih lama dan kahan menjadi kering,ungkapnya.
"Kita berusaha meningkatan produksi tapi jika memang tidak bisa menimal angka produksi kita sama dengan tahun kemarin, penurunan produksi terjadi bukan hanya di OKU Timur tapi hampir diseluruh daerah,"terangnya.