OKI, GLOBALPLANET - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir bersama dengan Forkopimda Provinsi Sumatera Selatan gelar Pengarahan untuk Pengendalian dan Pencegahan Karhutlah diwilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Tidak hanyan perusahaan perkebunan di Bumi Bende Seguguk saja, seperti PT. BMH, PT. Sampoerna Agro dan lainnya, Pemkab OKI bahkan mengumpulkan Camat hingga Kepala Desa (Kades) untuk bersama dalam pengendalian karhutla.
Bupati OKI, H. Iskandar, SE dalam laporannya menyampaikan dalam kurun 2,5 bulan belakang ini potensi Karhutlah jadi perhatian serius untuk segera bisa dikendalikan.
"Kabupaten Ogan Komering Ilir telah menetapkan Status Siaga Karhutlah sejak 23 Februari 2023. Karena meningkatnya intensitas kebakaran hutan dan lahan kita pemerintah daerah pertama yang menetapkan status Tanggap Darurat Karhutbunla, yaitu pada tanggal 30 Agustus 2023", jelas Bupati Iskandar. Rabu, (11/10).
Disampaikan Bupati Iskandar, penetapan status tanggap darurat ini sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mengendalikan Karhutbunla dengan dukungan seluruh Stakeholder terkait di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Bupati Iskandar menambahkan Karhutlah ini tidak akan mampu diatasi secara orang perorang.
"Kunci kita kompak, saling mengisi sesuai dengan peran masing-masing", imbuhnya.
Sementara, Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Dr. Drs. Agus Fatoni, M.Si dalam arahannya mengajak seluruh elemen terutama para Kepala Desa di wilayah Kabupaten OKI untuk bersama padamkan api karhutlah.
"Bersama, Bersatu kita padamkan Api Karhutlah. Pengendalian dan Pencegahan Karhutlah ini kerja kolektif", ungkapnya.
Karhutlah tidak akan padam dengan sendirinya, hal ini karena sebagian penyebab Karhutlah ini karena ulah manusia.
"Kita Forkopimda Sumsel sengaja mengurangi Kabupaten OKI ini untuk menyamakan persepsi dalam pencegahan dan pengendalian Karhutlah, mari kerja sama karena dampak Karhutlah tidak hanya terjadi di wilayah itu saja namun juga berdampak untuk kesehatan, mari kita perkuat sinergitas", tandasnya.
Sementara itu dari pihak perusahaan perkebunan PT. BMH, Iwan Setiawan ketika diwawancara mengatakan, bahwa pihaknya dalam mendukung pengendalian karhutbunla, telah membantu pembuatan embung untuk sumber air pemadaman kebakaran lahan.
"Selain itu juga partoli udara dilakukan dengan menggunakan helikopter Dolphin P-3102 guna memantau dan mengetahui secara langsung perkembangan titik api yang masih terjadi di wilayah Kabupaten OKI, sekaligus mencari solusi pemadaman titik api," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pihak PT Sampoerna Agro Tbk, Fajar, ia menjelaskan bahwa telah membantu biaya oprasional penanganan karhutbunla sebesar Rp500 juta.