PALEMBANG, GLOBALPLANET - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni memotivasi menyebut pemuda wajib berpendidikan agar mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Hal ini disampaikan saat membuka Pelatihan Management Event Tahun 2023 bertema ‘Innovation, Creativity and Achievement’ yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumsel di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Jumat (20/10/2023).
“Usia pemuda antara 16 - 40 tahun atau generasi saat ini akan menjadi pemimpin di semua sektor. Mereka juga akan menentukan arah pembangunan di segala bidang,” kata Fatoni.
Dia menilai pemuda wajib berpendidikan agar mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Pengembangan kepribadian juga termasuk salah satu yang sangat penting dilakukan agar bisa beradaptasi dengan lingkungan.
"Lalu, kenapa event itu penting? Kenapa keterampilan juga perlu ditingkatkan? Berangkat dari berbagai persoalan bidang SDM, ada tiga permasalahan yang perlu diatasi. Pertama menyangkut kompetensi, kedua komitmen dan ketiga kekompakan atau 3K," ungkapnya.
Fatoni menyebut, kompetensi harus terus dikembangkan agar punya daya saing. Namun, mereka yang memiliki kompetensi ini disebutnya, masih sedikit dalam setiap organisasi.
Masalah berikutnya adalah komitmen atau tanggung jawab. Memiliki kompetensi tanpa ada komitmen ataupun sebaliknya, akan membuat orang tersebut tidak ada gunanya di dalam organisasi. Lebih parah lagi tidak memiliki keduanya, bisa membuat organisasi tidak berjalan baik. Sementara kekompakan, menyangkut sinergi, kolaborasi dan koordinasi.
"Ketiga hal itu harus ditingkatkan, nah pelatihan ini sebagai upaya untuk membangun kompetensi, komitmen dan kekompakan terpenuhi," jelasnya.
Mencari solusi permasalahan ketiga hal itu, kata Fatoni, ada lima hal yang bisa dilakukan. Pertama, seseorang harus mengubah mindset atau pola pikir. Jangan sampai, mindset negatif mempengaruhi seluruh perilaku, cara kerja dan budaya kerja di organisasi.
"Jika selalu berpikir negatif kita tidak akan produktif, tapi jika cara pandang kita positif membuat kita lebih produktif dan mampu menghasilkan karya-karya besar," bebernya.
Fatoni mencontohkan dengan gelas yang hanya berisi air setengah. Pola pikir negatif akan menyebut air itu hanya berisi setengah dan pasrah dengan keadaan. Bagi mereka yang positif, akan berpikir jika air itu masih bisa dibuat penuh.
"Mereka yang negatif akan berpikir tidak mampu atau tidak bisa memenuhi air dalam gelas. Tapi, mereka yang berpikir positif, akan mengatakan saya bisa dan mampu. Jadi, mindset ini sangat mempengaruhi kita dalam segala kehidupan," jelas Fatoni.
Setelah memiliki mindset ini, lanjutnya, harus melakukan peningkatan kompetensi. Orang yang memiliki kompetensi, akan diperhitungkan karena unggul dan punya kelebihan dalam berbagai bidang.
"Untuk itu, jika pemuda Sumsel mau hebat dan diperhitungkan, harus punya kompetensi dan kelebihan," katanya.
Selanjutnya adalah komitmen dalam mengerjakan sesuatu hal. Dengan komitmen, pekerjaan tidak akan dilakukan asal-asalan. Berikutnya kekompakan melalui kerjasama tim, kolaborasi dan sinergi bersama.
"Orang hebat bisa mengerjakan sesuatunya sendiri. Tapi, jika para orang hebat berkumpul, bersatu, pekerjaan akan menghasilkan karya yang besar dan hebat pula," jelasnya.
Terakhir adalah inovasi, melakukan sesuatu atau pekerjaan dengan cara yang berbeda. Kelima hal itu, lanjutnya, sangat penting untuk mengatasi tiga permasalahan tadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumsel Rudi Irawan mengatakan, Pelatihan Management Event yang digelar 19 - 21 Oktober 2023 ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta pemuda, kreativitas, pengetahuan manajemen event dan pemanfaatan ruang digital secara optimal para pemuda di Sumsel.