“Haru saya, Bapaknya kerja sebagai buruh sawit, tapi semangat dia untuk belajar sangat tinggi” terang Suwantri.
Kisah haru lainnya diceritakan Suwantri saat diundang ke Kayuagung untuk menerima hadiah dan berangkatkan ke Jakarta. Mengingat untuk menuju Kayuagung dibutuhkan ongkos yang cukup tinggi
“Saya bilang sama panitianya kami gak ada ongkos kalau mau berangkat ke Kayuagung karena harus naik speed boat ke Palembang dan naik taksi lagi ke Kayuagung” ujar Suwantri lirih.
“Namun panitianya bilang ke saya pokoknya ibu berangkat dulu nanti biaya kami yang urus” terang dia lagi.
Pendiri rumah literasi sekaligus duta literasi Kabupaten OKI, M. Alki Ardhiansyah Iskandar mengatakan edu trip ini merupakan apresiasi bagi para peserta KMS yang keluar sebagai finalis nasional.
“Sebagai bentuk apresiasi kepada para pelajar terbaik yang berhasil lolos ketahap nasional pada Kompetisi Matematika Suprarasional yang digelar pada Februari lalu” Ungkap Alki.
Kompetisi Matematika Suprarasional merupakan bagian dari program kerja rumah literasi OKI terangnya.
Rumah literasi OKI menurut Alki adalah ruang yang bertujuan untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap buku bacaan, terutama bagi anak anak dan remaja di pelosok.
“Dengan kata lain, program ini memiliki misi pemerataan penyebaran buku dan budaya membaca/menulis di masyarakat” jelasnya.
Pada kesempatan itu Duta literasi OKI ini juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten OKI, PT Sampoerna Agro yang banyak mendukung kegiatan berliterasi di Ogan Komering Ilir.
“Di rumah literasi kami hanya perantara sumbu yang sedang berusaha menyulut api agar lentera literasi terus menerangi generasi penerus bangsa” tutup dia.