PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kepala Dinas Pariwisata Palembang Isnaini Madani menjelaskan, PSTA ini merupakan bagian dari konsep One Stop Destination On Tourism yang digagas untuk meningkatkan pariwisata dengan rute berawal dari depan Pasar Cinde atau pedestrian dan berakhir di Kampung Mural.
"Sengaja kita memang belum melakukan pembukaan secara resmi karena event ini masih uji coba. Alhamdulillah di luar dugaan walaupun uji coba pertama masyarakat sudah ramai menonton dan alhamdulillah sukses," katanya.
PSTA sendiri adalah pertunjukan seni yang digagas bersama Seniman, Budayawan, OPD terkait di Palembang dan didukung Dewan Kesenian Palembang (DKP).
PSTA akan menjadi agenda rutin setiap malam minggu seterusnya sampai 26 September 2020 mendatang. "Harapan kami, rekan - rekan seniman untuk dapat memanfaatkan PSTA ini menjadi panggung kita bersama, panggung untuk mengasah keahlian kita," jelasnya.
Sementara Ketua DKP Iqbal Rudianto atau yang akrab disapa Didit mengatakan dengan ada PSTA, jembatan bersejarah di Kota Palembang yakni Jembatan Ampera bisa menjadi daya tarik atau magnet baru untuk warga berwisata di malam minggu. Selain berkunjung di tempat bersejarah dan menyaksikan keindahan Sungai Musi di malam hari warga bisa menikmati suguhan seni dari insan seni dan penggiat seni di Kota Palembang.
"Kami sangat yakin dengan potensi yang ada, event ini bakal menjadi barometer terbaru untuk para seniman kota Palembang dan tentunya penikmat seni di kota Palembang," katanya.
Meski ini dalam tahap uji coba, dikatakan Didit ternyata sudah ratusan orang yang menonton, dan malam ini pihaknya bersama Dispar Palembang juga menampilkan berbagai tangkai seni dan talent - talent yang banyak. Dengan adanya event ini, DKP berharap agar seluruh seniman dan penggiat seni di Palembang bisa berkolaborasi bersama menuangkan gagasan, ide dan karyanya diruang seni seperti di Panggung Seni Taman Ampera ini.
"Kita akan menggelar PSTA ini sampai 26 Deptember mendatang setiap malam minggu, kalau ada yang kawan - kawan yang mau tampil atau perfoam untuk mengisi acara tersebut bisa mendaftar langsung di sekretariat DKP kawasan Museum Sultan Mahmud Badaruddin," terangnya.
Sementara Duet penyanyi cilik dari sanggar Srijayanasa asal Palembang Alillah Najwa dan Aura Syifa merasa bahagia bisa tampil dalam event tersebut dan mereka berterima kasih sudah mengundang mereka untuk tampil di Panggung Seni Taman Ampera. Sedikit bocoran Duet cilik cantik ini pada oktober mendatang akan berangkat ke Jepang khusus membawa lagu khas Palembang.
"Dengan adanya PSTA ini, kami harap bisa mengajak atau membangkitkan semangat anak - anak seusia kami bernyanyi lagi," ungkapnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh D' Cantik, penari cilik dari Sanggar Mei Mei setelah memukau penonton dengan Tari Kreasi Rempak Nusantara dan Tari Ye Ye yang dikoreografikan oleh Said dari Komite Tari DKP dan pimpinan sanggar Mei Mei Danila Mareti SE.
"Keinginan kami, Kota Palembang ini terus ada pentas tari untuk menyalurkan hobi dan bakat khusus untuk anak - anak seusia kami," ujar tim D' Cantik yang berisi anak-anak berusia 10 tahun.
Sementara itu, M Hatta Imron atau yang biasa disapa Atak dari Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) Palembang juga memberikan apresiasi atas berlangsungnya acara di bawah Ampera ini. Diyakini kegiatan ini bisa membangkitkan kembali semangat kawan - kawan KPJ yang lain untuk lebih berkarya di Palembang. Dirinya juga sangat berharap dari DKP bisa memberikan ruang buat seniman seperti KPJ yang ada di jalanan.
"Inginnya kami bisa rekaman dan ada semacam penganugerahan tertentu bahwa kami memang bener - bener berkesenian, bukan hanya sekedar mencari uang di jalan, dan orang - orang tidak memandang kami sebelah mata," ungkap Hatta.