OKUT, GLOBALPLANET - Menurutnya, hal ini murni kegiatan sosial dan keagamaan tidak muatan politik. "Saya dua tahun lalu menemui pak Ibrahim di Jakarta untuk menyampaikan niat saya membangun masjid di Desa Anyar, bukan berarti saya banyak uang tapi karena memang niat saya dan keluarga," katanya.
Untuk selanjutnya harus ada cita-cita agar kedepan setelah selesai pembangunan masjid akan didirikan Pondok Pesantren (Ponpes). Tentu butuh proses untuk mencapai apa yang diinginkan. "Banyak yang kontra dengan kebijakan pembatasan Orgen Tunggal, tapi sekarang masyarakat sudah sadar dan menerima kebijakan ini karena sudah merasakan dampak positif dampak kebijakan pemerintah membatasi musik Orgen Tunggal," terang Fery.
Selain Orgen Tunggal pasar malam juga dibatasi, sedangkan tempat-tempat maksiat tanpa toleransi ditutup. "Tujuan kebijakan ini tidak lain untuk kebaikan kita bersama, sehingga meskipun ada yang tidak terima tidak apa-apa," tambah Wabup OKU Timur.
Wakapolres OKU Timur Kompol Erwin L Manik, menjelaskan, masih banyak gangguan baik di jalanan, maupun tempat tinggal, sehingga tentu polisi butuh bantuan. Bahkan ada permintaan agar dilakukan tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan. "Saat ini kita dapat rasakan keamanan semakin membaik, kami tidak segan-segan melakukan tindakan tegas kepada pelaku kejahatan," tegasanya.
Polisi dan seluruh elemen masyarakat harus mendukung kebijakan pemerintah daerah yang membatasi hiburan malam Orgen Tunggal. "Karena kebijakan ini sangat berpihak kepada masyarakat dampaknya kondisi keamanan semakin membaik," ujarnya.
Sedangkan Ketua Panitia pembangunan Masjid, Rusdi Majid, berterimakasih kepada Prof DR Ir Ibrahim Musa MH telah dengan iklas menghibahkan tanahnya untuk pembangunan masjid. "Pak Fery Antoni yang sudah menjadi donatur pembangunan masjid Baitul Mustaqim Sukeisih kami ucapkan terimakasih," katanya.
Sementara Kades Anyar Aswari Abuhasan, menambahkan sudah sejak lama niat Fery Antoni untuk membangun masjid di Desa Anyar. "Sejak dua tahun lalu pak Fery mengungkapkan kepada saya niatnya untuk membangun masjid, namun baru sekarang terlaksana," ungkapnya.
Sementara itu, Prof Dr Ir Ibrahim Musa MH membenarkan, niat mendirikan masjid sudah dibicarakan sejak beberapa tahun lalu. "Sekitar dua tahun silam kami sudah membicarakan rencana pembangunan masjid dengan ananda Fery Antoni," katanya.
Dijelaskan, lahan yang digunakan memang tidak akan dijual karena untuk pembangunan Ponpes dan masjid. "Tujuannya dengan didirikan Ponpes diharapkan akan meningkatkan pendidikan agama di daerah ini, selama ini juga belum ada Ponpes," jelasnya.