LAHAT, GLOBALPLANET.news - Sejumlah bantuan yang diberikan sebagai bentuk perangsang, ikut berdampak hingga 74 persen menurunkan angka kemiskinan di Lahat
"Lahat sudah baik, hanya saja tinggal dilakukan pemberantasan secara maksimal. Jadi jangan sampai yang hampir miskin ini, jatuh jadi miskin. Karena bantuan tidak tersalurkan dengan tepat," ujar Kepala BPS Provinsi Sumsel, Ir Endang Tri Wahyuningsih MM, sat rapat persiapan sensus penduduk 2020, di ofroom Setda Lahat, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ada banyak kategori yang menjadikan Lahat termiskin ke tiga di Sumsel. Di antaranya sektor pembangunan perekonomian belum inklusif, seperti banyaknya pertambangan tapi tidak banyak menyerap tenaga kerja lokal. Masih ada anak di 33 desa tercatat alami gizi buruk, ada 18 persen usia perkawinan di bawah 16 tahun, dan masih banyak warga di pinggir sungai tidak memiliki jamban.
"Tahun ini kita punya hajat besar, lakukan sensus penduduk. Dari sini nanti akan terlihat, data untuk perencanaan pembangunan daerah. Masalahnya masih terdapat data yg tidak konsisten, dan belum dilengkapi dengan metadata," ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati Lahat, Haryanto SE MM MBA mengatakan, sebelumnya Kabupaten Lahat ini berada di deretan 2 termiskin se Sumsel, namun setelah 3 bulan dirinya dilantik menurun jadi ke 3. Bersama Bupati Lahat, Cik Ujang SH, dirinya berkomitmen Lahat bisa sejahterah dalam masa kepemimpinannya.