loader

Januari - Oktober Kasus DBD Sumsel Sebanyak 2.120, Didominasi Anak hingga Remaja

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET. - Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Sumsel Muyono ketika dikonfirmasi mengatakan, penurunan kasus DBD juga diikuti kasus kematian yang menurun menjadi hanya tiga orang pada 2020 dari 16 orang pada 2019.

"Secara umum kondisi kasus DBD Sumsel 2020 menurun, dari 16 orang menjadi hanya tiga orang sejauh ini, " ungkap Muyono, Rabu (11/11/2020). 

Ia merincikan Kota Palembang mencatatkan kasus DBD tertinggi dengan 409 kasus, disusul Banyuasin (231 kasus), Prabumulih (218), Muara Enim (170), Musi Banyuasin (160), OKU Timur (151), Lahat (151), Lubuklinggau (134), Ogan Ilir (92), OKI (82), Pagaralam (79), PALI (76), Musi Rawas (63), OKU Selatan (37), Muratara (27), OKU (21), dan Empat Lawang (19).

Sedangkan kasus meninggal tercatat berada di Kabupaten Banyuasin, Muara Enim dan Muratara. 

Kasus DBD sendiri terlapor banyak menjangkiti penderita usia 5-14 tahun yang mendominasi dari total jumlah kasus DBD sebesar 41 persen. Sedikit lebih banyak dari kalangan usia 15-44 tahun sebanyak 40 persen sementara sisanya kalangan usia balita 0-4 tahun dan usia diatas 44 tahun.

Dinkes Sumsel terus mengoptimalkan gerakan 3M plus satu rumah saru jumantik (G1R1J) untuk memaksimalkan pencegahan DBD yang menjadi penyakit musim penghujan.

Kendati kasus DBD mengalami penurunan, ia meminta masyarakat tetap waspada karena Sumsel sudah kembali memasuki musim hujan yang selalu menjadi periode peningkatan kasus DBD terutama rentang Januari - Februari. 

"Tetap biasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta menggerakan kembali 3M (mengubur, menguras dan menutup) untuk mencegah pembiakkan nyamuk," katanya. 

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel telah membuat edaran Gubernur Sumsel terkait kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD, khususnya dalam kondisi Covid-19 yang memaksa seluruh kegiatan disesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru. 

DBD

Share

Ads