loader

Petani Sawit Sumsel Ikuti Pelatihan Teknis ISPO yang Diselenggarakan BPDPKS, Ditjenbun dan PT SIB

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Pemerintah terus mendorong sertifikasi sawit melalui Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Untuk itu, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Ditjenbun Kementan) bersama PT Sumberdaya Indonesia Berjaya (SIB) kembali menggelar pelatihan teknis ISPO untuk mewujudkan kesejahteraan para petani sawit sekaligus sebagai upaya meningkatkan produktivitasnya, khususnya bagi petani sawit Provinsi Sumsel.

Kali ini sebanyak 76 peserta yang merupakan petani sawit asal kabupaten Muba dan Muara Enim mengikuti pelatihan ISPO yang diselenggarakan oleh BPDPKS bersama PT SIB di Beston Hotel Palembang pada 22-27 April 2024.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir Agus Darwa M.Si mengatakan bahwa Pelatihan ISPO memiliki peran penting dalam membantu petani sawit bersaing di pasar global. "Kontribusi industri kelapa sawit membawa pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia," katanya saat diwawancarai usai membuka pelatihan ISPO, Senin (22/4/2024).

Ir Agus Darwa menjelaskan bahwa, Sumsel merupakan salah satu provinsi utama penghasil kelapa sawit dengan luas area perkebunan kelapa sawit seluas 1,4 juta Hektare dan menempati urutan ke-5 di Indonesia. "Maka tak heran jika sektor perkebunan sawit di sumsel menjadi prioritas utama yang kualitasnya terus ingin dikembangkan," jelasnya.

Bukan hanya kualitas kebun sawit, melainkan kualitas SDM juga terus dilakukan pengembangan agar petani sawit dapat meningkatkan tata kelola perkebunan sawit.

“Berbagai program dilaksanakan mulai dari pembentukan dan penguatan kelembagaan petani, meningkatkan kualitas SDM petani, peningkatan pada tata kelola usaha perkebunan, penegakan aturan pada usaha perkebunan, dan pemberian bantuan kepada masyarakat terkait sarana dan prasarana perkebunan,” katanya.

Untuk dapat meningkatkan daya saing di pasar global, pemerintah mendorong sertifikasi perkebunan kelapa sawit melalui ISPO. Sertifikasi ISPO diselenggarakan oleh lembaga independen dan dilaksanakan secara transparan yang bertujuan untuk memastikan dan meningkatkan pengelolaan sawit sesuai kriteria ISPO.

"Seiring dengan hal tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah, yakni dengan menyelenggarakan Pelatihan Teknis ISPO kepada para Petani sawit," terangnya.

Direktur Utama PT SIB, Andi Yusuf Akbar. S.Sos menerangkan bahwa pelatihan ISPO kali ini diikuti sebanyak 76 peserta, yang terdiri dari 26 peserta dari Kabupaten Mubda dan 50 peserta dari Muara Enim.

"Peserta dibagi menjadi tiga kelas dan akan menerima materi dari para narasumber yang berkompeten dibidang ISPO," jelasnya.

Menurut Andi, Pelatihan ISPO bagi petani sawit bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang praktik-praktik berkelanjutan dalam produksi kelapa sawit, termasuk aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

"Para petani sawit ini akan mendapatkan materi tentang Pengelolaan Lahan, petani akan diajarkan tentang pentingnya pengelolaan lahan yang berkelanjutan, termasuk pemilihan lokasi yang tepat, pengendalian erosi, dan pengelolaan air," terangnya.

Kemudian Penggunaan Pupuk dan Pestisida. "Petani akan diberikan informasi tentang penggunaan pupuk dan pestisida yang bijaksana, termasuk dosis yang tepat, pengelolaan limbah, dan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan," ungkapnya.

Selanjutnya tentang konservasi Keanekaragaman Hayati. Pelatihan akan mencakup pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi habitat alami, mengurangi kerusakan hutan, dan mempertahankan keberlanjutan ekosistem.

Hak Tenurial dan Hubungan Masyarakat. Petani akan diberikan pemahaman tentang hak-hak tenurial mereka dan pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, termasuk pengelolaan konflik lahan dan pemenuhan tanggung jawab sosial.

Kemudian tentang peningkatan Produktivitas. Pelatihan akan fokus pada teknik-teknik budidaya yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit, termasuk pemilihan bibit yang unggul, pengelolaan penanaman, dan perawatan tanaman yang efektif.

"Dapat dikatakan bahwa pelatihan ISPO memiliki peran penting dalam membantu petani sawit bersaing di pasar global. Dengan menerapkan praktik-praktik berkelanjutan yang disyaratkan oleh ISPO, petani sawit dapat memenuhi standar internasional dalam produksi kelapa sawit yang ramah lingkungan, sosial, dan ekonomi," paparanya.

Share

Ads