MUBA, GLOBALPLANET - Setelah berhasil pengalihan listrik PT.MEP ke PT PLN di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Pemkab Muba mengupayakan solusi terbaik bagi keberlanjutan PT MEP yang merupakan salah satu BUMD di Kabupaten Muba.
"Alhamdulillah akhirnya tuntas peralihan listrik MEP ke PLN, ini tentunya berkat kerja keras Pemkab Muba, didukung juga oleh Pemprov Sumsel, DPRDdan DPR RI serta stakeholder terkait. Namun demikian pasca peralihan ini menimbulkan masalah bagi PT MEP," ucap Pj Bupati Muba H Sandi Fahlepi SP MSi diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba Andi Wijaya Busro SH MH saat memimpin rapat Pembahasan masalah pengelolaan listrik pelanggan PT. MEP Kepada PT. PLN (Persero).
Rapat yang digelar di Kantor Perwakilan Muba di Palembang, Jumat (26/4/2024) dihadiri jajaran dari PT Miota, Direktur PT MEP beserta perwakilan karyawan, PT Petro Muba,PT Muba Link, serta jajaran Pemkab Muba meliputi Kabag Kerjasama Setda Muba Dicky Meiriando SSTP MHum, Kabag Ekonomi Aswin SSTP MM, Kabag Hukum Romasari Purba MH, dan perwakilan Bappeda.
Dikatakan Andi, peralihan listrik dari MEP ke PLN ini merupakan harapan masyarakat Muba yang sudah lama menunggu untuk merasakan listrik yang berkeadilan. Namun demikian PT MEP yang sudah berdiri sejak tahun 2006 mengoperasionalkan listrik sampai ke desa sudah sangat berperan bagi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Muba.
"Sejak tahun 2019, PT MEP bekerjasama dengan PT MIOTA, dimana sejak saat itu jaringan listrik yang dikelola oleh PT MEP sudah mengimplementasikan sistem Advanced Metering Infrastructure (AMI). Tentu sangat disayangkan kalau dengan peralihan listrik MEP ke PLN, smart metering yang sudah digunakan oleh pelanggan MEP selama ini diganti dengan meteran biasa,"ujar Andi.
Direktur PT MEP Raflen ST juga mengungkapkan bahwa aset yang sudah dimiliki oleh PT MEP selama ini berupa jaringan listrik yang tersebar di seluruh desa dalam Kabupaten Muba, sangat disayangkan apabila tidak digunakan lagi pasca peralihan listrik MEP ke PLN.
"MEP adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola kelistrikan PLN untuk konsumen, merilis aplikasi Muba Listrik Pintar pada semester II 2020. Sudah ada 50.000 rumah yang terpasang dengan smart metering dengan jaringan IOT berbasis Lorawan. Dengan adanya teknologi smart metering yang terintegrasi, baik di sisi perangkat, jaringan komunikasi dua arah, platform serta aplikasi yang bisa digunakan baik oleh pengguna maupun penyedia listrik akan memberikan kemudahan bagi semua pihak untuk melakukan kontrol secara mandiri, cepat serta efisien,”bebernya.
Direktur Marketing Miota, Hilman Budiyadi, mengatakan bahwa PT Miota siap mendukung PT PLN yang dikabarkan tengah merencanakan penerapan AMI secara bertahap untuk memberikan transparansi kepada pelanggan, termasuk menekan potensi kerugian karena pencurian listrik.
"Sistem pencatatan perhitungan tagihan pelanggan saat ini masih manual dan konvensional, belum bertransformasi pada sistem yang transparan, terintegrasi dan otomatis yang berbasis data elektronik. Namun di Kabupaten Muba sudah menerapkan sejak 5 tahun ini, tentunya luar biasa karena ini sesuai dengan intruksi Presiden RI," jelasnya.
Menurut Hilman permasalahan transparansi perhitungan hanya bisa dijalankan jika kedua belah pihak memiliki kualitas data yang sama, baik dari segi jumlah data maupun akurasinya.