loader

RSUP Muhammad Hoesin Layani Donor Plasma Penyintas Covid-19

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET. - Kepala Instalasi Laboraturium Sentral RSUP Muhammad Hoesin, Dr Eny Rahmawati Msc mengatakan efektivitas donor plasma konvalesen sudah diteliti secara ilmiah khususnya di Indonesia. 

"Tetapi beberapa penelitian di dunia membuktikan bahwa terapi dengan plasma konvalesen ini efektif dapat memperbaiki kondisi pasien yang sedang dirawat," kata dia Minggu (17/1/2021). 

Dia menjelaskan adapun syarat pendonor plasma konvalesen yakni, orang yang pernah menderita covid dan sembuh dari Covid dengan 2 kali swab PCR negatif, 2 minggu terakhir tidak ada gejala Covid-19 seperti demam, batuk, pilek, serta diutamakan laki-laki. 

"Secara fisik sehat dengan diperiksa tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi. Kemudian diperiksa laboratorium dan harus memenuhi syarat; pemeriksaan hematologi, uji skrining serologi 4 penyakit yaitu Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, VDRL /Sifilis, dan yang terakhir pemeriksaan titer antibodi IgG SARS-COV-2," tuturnya. 

Eny menambahkan, sejak dibuka pertengahan Januari 2021 penyintas sebutan orang yang sudah sembuh dari Covid-19, sudah 2 orang penyintas yang mendonorkan darahnya. 

Yang harus diperhatikan oleh donor adalah, jaga asupan gizi dan cairan sebelum dan sesudah donor. Kemudian pendonor akan mengisi lembar persetujuan tindakan medis/informed consent, petugas akan menjelaskan ttg tindakan itu, dan pendonor harus memahami isi lembar tersebut.

"Sama seperti transfusi darah, gizi dan cairan dalam tubuh pendonor harus terjaga sebelum mendonorkan plasma (darah) nya. Agar berdampak ke pasien. Plasma akan membantu pembentukan antibodi," tambahnya. 

Selain itu, syarat penerima donor adalah kondisi penyakit sedang atau berat dan golongan darahnya sama dengan plasma donor.

RSUP Muhammad Hoesin hanya melayani plasma konvalesen ini untuk pasien-pasien yang dirawat di RSUP saja. "Namun siapa saja dari luar boleh mendonorkan plasmanya di UTD RSMH," ujarnya. 

Masih kata dia, efek samping bagi pasien yang menerima donor plasma konvalesen sama dengan efek samping transfusi darah pada umumnya, seperti reaksi alergi atau bisa juga terjadinya infeksi karena tertular penyakit. 

"Tapi jangan khawatir, kami melakukan skrining donor secara ketat, pemeriksaan pretransfusi yang terstandar, dan proses transfusinya juga diawasi secara ketat oleh Dokter Ahli, sehingga efek samping yang mungkin terjadi bisa diantisipasi," tutupnya.

Share

Ads