loader

Sate Taichan, Kuliner 'Ngehit' Asal Jepang Hadir di PALI

Foto

PALI, GLOBALPLANET - Sate taichan sendiri bahan bakunya sama dengan sate pada umumnya, dengan menggunakan bahan daging ayam yang ditusukkan. Perbedaannya terletak pada bumbunya yang lebih sederhana namun memiliki cita rasa tersendiri dan tentunya cocok untuk penikmat kuliner pedas.

Hal ini adalah salah satu inspirasi Rindu Dewanto D Putro, untuk memberikan wejangan penikmat kuliner di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Dirinya merombak kedai angkringan (khas Jogja, red) berkolaborasi dengan sate taichan tersebut.

"Sate taichan itu, berbeda dari sate-sate lain pada umumnya. Walaupun sama daging ayam, bedanya sate taichan tidak dilumuri kuah kacang ataupun kecap. Bumbu sate taichan ini hanya garam dan jeruk nipis sehingga memberikan kesan rasa yang gurih dan membuat penikmatnya tidak mudah bosan. Dan sate ini dilumuri demgan sambal yang melimpah," jelas pria yang kerap disapa Rindu, Minggu (5/1/2019) saat opening sate Taichan di bilangan jalan Merdeka nomor 29 Talang ubi atas kecamatan Talang Ubi.

Dirinya menceritakan bagaimana sate taichan dikenali masyarakat, yakni dari pedagang sate di daerah ibukota jakarta bernama pak Amir, yang merupakan salah satu pencetus sate taichan ini.

"Pak amir hanya pedagang sate biasa pada umumnya. Di suatu hari datanglah pembeli asal negara Jepang dan pembeli tersebut dengan sendirinya melumuri sate tersebut dengan sambal. Dan pak amir menanyakan itu nama nya apa? Dengan lantang ia menjawab "TAICHAN", kejadian itu sekitar tahun 2012," ungkap pria lajang ini

Untuk bahan yang digunakan, jelas rindu, bahan utama daging ayam, dengan bumbunya garam, bawang putih dan jeruk nipis. Serta cabai untuk sambal. Dan untuk proses pembuatan, dirinya juga memotong dan membuat campuran bumbu dibantu oleh orang tua.

"Awalnya kita coba-coba jual di Sosial Media, dan sebelumnya kita tawarkan kepada teman-teman dekat, dan Alhamdulillah respon baik, banyak yang meminta dibuatkan lagi dan ada memang yang sudah jadi pelanggan tetap kita. Jadi banyak saran untuk coba membukan dan memberikan nuansa baru di PALI dengan makanan sate yang memiliki rasa yang gurih dan pedas," jelasnya

Untuk sasaran jualan jelas Rindu, tentunya semua umur, yang terkhusus pecinta sambal dan penikmat sate. Sedangkan waktu buka dari pukul 12.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB, dan dengan ditambahi nuansa semi cafe dua lantai, membuat tempat ini menjadi magnet bagi semua kalangan.

"Level sambal biso diatur, menyesuaikan kalau ada anak-anak yang mau makan bisa tidak diberi sambal ataupun dibuat level pedasnya dikurangi. Untuk harga kita mematok kisaran Rp 10.000 hingga Rp 20.000, sesuai porsi permintaan pelanggan," katanya

Dirinya juga berharap, kepada kaum milenial yang ada di Kabupaten PALI, jangan ragu untuk berkreasi dan membuka luang usaha.

"Semoga dengan opening sate taichan ini dapat menarik pelanggan dan memuaskan penikmat kuliner yang ada di Kabupaten PALI, terutama dikisaran Kota Pendopo dan Kecamatan Talang Ubi. Dan semoga akan terus bertambah untuk rekan-rekan milenial lainnya membuka usaha dibidang kuliner maupun bidang lainnya," harapnya.

Salahsatu pelanggan sate taichan, Fandi Ahmad menjelaskan bahwa, baru kali ini dirinya merasakan kuliner sate yang berbeda, dan sejak sate taichan beredar di sosmed dironya sudah beberapa kali memesan sate tersebut.

"Karna kita memang suka pedas sate ini mantap pokoknya, pas banget pedasnya nampol. Tapi bisa juga levelnya dituruni, keponakan saya juga suka dan kami juga sudah beberapa kali memesan. Ditambah lagi sekarang sudah opening dengan tempat dan suasana kekinian jadi kemungkinan bakal sering mampir. Dan untuk teman-teman yang penasaran, coba dulu sate taichan baru bercerita," pungkasnya

Share

Ads