BANYUASIN, GLOBALPLANET - Andi warga Kuala Puntian mengatakan, bidan di desa ini jarang masuk, paling satu minggu satu kali bahkan pernah satu bulan hanya satu kali masuk desa.
"Kami bingung ingin berobat, periksa kehamilan bahkan saat istri ingin melahirkan bidan tidak ada di desa," katanya, Selasa (10/3/2020).
Ditambahkan Bani warga setempat, dia terpaksa berobat keluar desa dengan jarak tempu yang cukup jauh, sekitar 40 menit lebih. Karena bidan tidak ada di tempat. "Masyarakat di sini juga selalu bayar ketika hendak berobat dengan alibi obat pribadi dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kuala Puntian H Hayadi Harun melalui Sekretarisnya Huzairin membenarkan, jika bidan di desa jarang masuk desa, sehingga warga sulit untuk berobat.
"Kami sudah mengusulkan untuk diganti, tapi sayang tidak ada pergantian. Tolong berikan kami bidan yang patuh terhadap aturan dan mengayomi masyarakat," katanya.