PALEMBANG, GLOBALPLANET - Menurut Marketing SoMa Palembang, Pepi, bahwa Sejak COVID-19 meluas, salah satu upaya yang diambil manajemen adalah memberikan satu kamar per karyawan yang bekerja di sini. Karena penularan terjadi dimana-mana, mereka bertemu banyak orang tiap hari.
"Tujuan fasilitas tempat tinggal tersebut merupakan bentuk perhatian perusahaan terhadap para pegawai yang telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan Social Market Palembang. Apalagi sebagian pekerja juga tinggal di rumah bersama keluarga dan kekhawatiran virus menular cukup mudah," ungkap Pepi, Jumat (12/6/2020).
Pepi menerangkan, untuk jangka waktu perusahaan memberikan mess sebagai tempat tidur sementara para karyawan. Pihaknya juga belum dapat memastikan sampai kapan. Paling penting adalah bagaimana pegawai masih bekerja optimal dengan dukungan standar operasional prosedur (SOP) COVID-19.
"Sekarang memang kerjanya shift-shiftan kan sebelumnya juga ada beberapa yang dirumahkan. Sekarang satu persatu kita panggil lagi. Intinya liat perkembangan, selama masih terjadi lonjakan (positif COVID-19) kami usahakan tetap melindungi," terang dia.
Apalagi, jika kemungkinan terburuk pegawai ada yang terkenan penularan dan dinyatakan positif COVID-19. Maka perusahaan akan menanggung sanksi. Tapi sebenarnya untuk kamar itu, sebelum corona juga pihaknya sudah ada khusus karyawan yang berasal dari luar Sumatera. Kebanyakan pegawainya berasal dari Jawa
"Kalau tak salah dalam Perwali disebutkan, misal ada yang positif. Konsekuensinya kita harus tutup. Sekarang aja kita baru mulai buka lagi tanggal 4 Juni kemarin, sebelumnya tutup dan kalau buka hanya bisa take away. Sekarang sudah operasional kembali buka dari 7 pagi sampai 10 malam," bebernya.
Ia menegaskan APD seperti masker, face shield dan sarung tangan juga wajib mereka kenakan. Ada yang dari perusahaan (SoMa) dan mereka membeli murah.
Tidak saja memberikan alat pelindung diri atau (APD), karyawan SoMa pun menerima pembagian vitamin setiap hari. Hal ini dilakukan agar imun dan daya tahan tubuh tetap prima. Selain itu, pihaknya pun menerapkan SOP COVID-19 bagi para pengunjung restoran dengan pengecekan suhu tubuh.
"Kalau biasanya hanya pakai alat tembak liat suhu tubuh, bedanya kita ada alat thermal scanner yang jarang di tempat makan lain. Thermal scanner sejak pertama corona booming kita udah menyediakan, pengecekan ini lebih akurat. Kalau ada yang suhunya di atas normal kita akan cek berulang atau suruh istirahat dulu. Biasanya berubah karena pengaruh cuaca panas," tambah Pepi.
Pepi melanjutkan, selama masa penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Palembang berlangsung. Pihaknya mengupayakan income perusahaan agar tetap stabil, yakni dengan sistem pengiriman makanan ke corporate melalui pesan antar.
"Makan siang rice box kebanyakan dari perbankan dan perusahaan lain juga ada. Dominan pelanggan kita ya yang mesen yang udah sering kesini suka ngadain meeting dan tau cita rasa makanan kita. Pokoknya kenapa tetap ada yang mesen karena kita juga menerapkan kenyamanan, jadi mereka percaya. Sekarang juga yang makan disini kita tegas atur berjarak wajib masker dan cuci tangan dulu," tutupnya.