PALEMBANG, GLOBALPLANET - Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa mengatakan, dengan menurunnya target PAD saat ini, membuat Pemkot Palembang terpaksa melakukan rasionalisasi dana. Hal ini lantaran bakal sangat sulit untuk merealisasikan target yang jumlahnya triliunan rupiah.
"Kalau mau jujur, kita agak pesimis tercapai (target PAD). Untuk itu kami minta wajib pajak yang besar seperti BUMN yang potensial bayar pajak lebih dulu," kata Dewa, Jumat (19/6/2020).
Tercatat hingga Juni penerimaan PAD Palembang baru terealisasi Rp300 miliar. Pendapatan tersebut terbilang sedikit akibat tutupnya operasional tempat hiburan. "PAD banyak dari mall, hotel dan sektor usaha. Karena pandemik Covid-19, dana masuk baru Rp300 miliar," ujarnya.
Tidak tercapainya target PAD, juga akibat melemahnya perputaran ekonomi di Palembang yang mulai dirasakan Pemkot Palembang sejak awal Maret lalu. Seiring dengan banyaknya perusahaan yang merumahkan karyawan bahkan pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Dewa mengungkapkan, pihaknya kini sedang mengupayakan pencapaian target PAD dengan menyisir pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) dari para pejabat di Palembang. "Fisik anggaran itu tergantung pendapatan daerah. Karena potensi yang besar sudah bayar jadi kita akan menyisir dari PBB," tutupnya.