loader

Di Awal Covid-19 Investor Saham Rugi, Kini Mulai Kembali Menghasilkan Return

Foto

MEDAN, GLOBALPLANET - "Namun kini, memasuki era new normal, berbagai sektor mulai bergerak kembali dengan beradaptasi terhadap situasi. Begitu pun dunia investasi yang mulai bergerak ke arah positif," ujar Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara, Muhammad Pintor Nasution, kepada sejumlah media secara virtual, Senin (29/7/2020).

Kata Pintor, sejumlah investor saham di pasar modal yang di awal pandemi Covid-19 mengalami potensi kerugian, perlahan mulai kembali menghasilkan return.

"Terutama para investor yang berani mengambil posisi membeli saham di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI berada di titik terendah, yaitu di sekitar bulan Maret sampai dengan April 2020," kata Pintor.

Ditanya tentang nasib investor pemula yang ingin mulai berinvestasi, Pintor justru menyebutkan ? saat ini sangat tepat untuk berinvestasi di saat harga saham masih mengalami diskon akibat penurunan harga dibanding masa sebelum wabah COVID-19.

Kata Pintor, minimal pembelian saham di BEI bagi setiap investor adalah sebanyak 100 lembar saham atau disebut 1 lot. Hanya dengan memiliki 1 lot saham saja, seorang investor ikut menjadi pemilik perusahaan dan memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Bayangkan, perusahaan sebesar PT Unilever Indonesia Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan perusahaan-perusahaan besar lainnya bisa dimiliki dengan membeli 1 lot saham saja," ujar Pintor.

Ia menjelaskan, harga 1 lembar saham bervariasi, ada yang di bawah Rp100 per lembar, sampai di atas Rp100.000 per lembar saham. "Namun, menjadi pemilik perusahaan terbuka dengan cara ini relatif murah dibandingkan harus mendirikan perusahaan milik sendiri," ujarnya.

Ia menegaskan, reputasi perusahaan yang tercatat di BEI juga relatif baik, karena Perusahaan Tercatat wajib menjaga tata kelola perusahaan yang baik dan benar (Good Corporate Governance).

"Menjunjung azas transparansi, para pemegang saham juga bisa memantau kinerja perusahaan secara berkala dan informasi material terkait perusahaan tersebut melalui Keterbukaan Informasi perusahaan," tegas Pintor.

BEI

Share

Ads