EMPAT LAWANG, GLOBALPLANET - “Harga kopi saat ini di tingkat petani mencapai Rp 20 ribu per kg. Sementara untuk tingkat pabrik mencapai Rp 21 ribu per kg. Sebelumnya harga kopi di tingkat petani hanya Rp 17 hingga 18 ribu per kg,” ujar Meri (55), salah seorang petani kopi asal Kecamatan Tebing Tinggi, Minggu (9/8/2020).
Tanda-tanda mulai membaiknya harga kopi sejak beberapa minggu terakhir. Ini tentu saja membuat petani mulai bergairah kembali. Diharapkan, harga jual kopi tidak mengalami penurunan lagi.
“Alhamdulillah harganya mulai membaik dan mengalami peningkatan dari harga sebelumnya yang boleh dikatakan tidak ada harga. Hanya saja, untuk saat ini hasil kebun kopi belum begitu banyak, karena belum musim panen,” tambahnya.
Harga jual di tingkat petani yang mengalami peningkatan ini, tentunya berdampak pada perekonomian para petani. Hal ini juga memacu mereka untuk lebih giat bekerja setelah sempat lesuh karena harga tak kunjung membaik, sementara pengeluaran biaya pengolahan dan perawatan kebun cukup besar.
“Inilah kondisi para petani, harga jual hasil pertanian tidak menentu sementara biaya pengeluaran membengkak. Ya, bagaimana lagi memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya, bila keuangan morat-marit,” tandasnya.
Sementara itu, Fiko (45) salah seorang tauke pengepul kopi mengatakan, biasanya kopi yang dibeli dari petani langsung dijualnya kembali ke pabrik di daerah Provinsi Lampung. “Kita membeli dari petani dengan harga Rp 20 ribu per kg, dan kembali kita jual ke pabrik seharga Rp 21 ribu per kg,” kata dia.