JAKARTA, GLOBALPLANET.news - "Kalau saya lihat posisi harga CPO hari ini ada di angka USD855 per ton. Artinya meski banyak sektor ekonomi melemah di Indonesia tapi sektor sawit masih memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi indonesia," kata Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Tofan Mahdi saat webinar di Jakarta, dilansir dari Sindonews, Selasa (17/11/2020).
Dia melanjutkan, kinerja neraca dagang Indonesia di tengah pandemi tidak terlalu buruk karena pada September 2020 mencatatkan kinerja yang surplus sebesar USD13,82 miliar padahal September 2019 tahun 2019 mengalami defisit USD2,24 miliar.
"Kenapa defisit tahun lalu? Karena harga minyat sawit saat itu masih rendah dan bagaimana perusahaan sawit bisa bertahan pada saat itu. Dan pada tahun ini tidak lebih buruk dari tahun lalu, karena kontribusi harga sawit sangat baik makanya Indonesia bisa catat surplus sebesar USD13,82 miliar," ungkap dia.
Menurut Tofan, hingga September 2020 nilai kontribusi devisa ekspor dari minyak sawit mencapai USD15 miliar. "Jadi kalau dilihat nilai ekspor sebesar USD 117 miliar maka ketika sawit berkontribusi sebesar USD115 miliar artinya hampir 10 persen-15 persen ekspor Indonseia ditopang oleh minyak sawit," ungkap dia.