JAKARTA, GLOBALPLANET - Pandemi Covid-19 telah merubah gaya hidup dan gaya kerja semua orang di dunia. Pandemi Covid-19 juga mendorong kebiasaan baru hidup bersih dan menjaga jarak.
Interaksi sosial secara langsung menjadi sangat terbatas sehingga komunikasi lebih memanfaatkan teknologi digital baik dalam kegiatan bisnis, belajar mengajar maupun kegiatan lainnya. Menyesuaikan dengan situasi kehidupan normal baru, GAPKI dengan bangga menyelenggarakan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) untuk pertama kalinya secara virtual.
“IPOC adalah konferensi industri minyak sawit terbesar dunia, yang memberikan informasi perkembangan industri sawit Indonesia dan global terkini serta menganalisis tren harga minyak sawit ke depan,” ujar Mona Surya, Ketua Paniti Penyelenggara IPOC 2020 dalam siara pers yang salinannya diterima globalplanet, Selasa (1/12/2020) malam.
IPOC ke 16 dan 2021 Price Outlook mengusung tema “Palm Oil Industry in the New Normal Economy.”
Selain membuka, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sekaligus memberikan special keynote speech. Selain itu, Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan dijadwalkan memberikan special address terkait iklim investasi Indononesia pasca pandemi Covid-19.
Selain itu, sudah menjadi tradisi dalam gelaran IPOC untuk menghadirkan sejumlah pakar senior berkelas dunia untuk mengupas tren harga minyak sawit. Semisal, Dorab Mistry (Godrej International Ltd), James Fry (LMC International) dan Thomas Mielke (Oil World).
Sejauh ini, lanjutnya, animo masyarakat baik dari Indonesia dan luar negeri, cukup positif. Tahun lalu, penyelenggaraan konferensi ini dihadiri lebih dari 1.500 peserta dari 25 negara. "Tahun ini, pertama kali digelar secara online, kami membatasi maksimum peserta yang akan hadir 1.000 peserta yang berasal dari lebih dari 25 negara di dunia. Saat ini, kuota tempat duduk telah mencapai hampir 850 peserta, ini menunjukkan animo masyarakat tetap tinggi," ungkapnya.