PALEMBANG, GLOBALPLANET. - Menurut Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Provinsi Sumsel Rudi Arpian mengungkapkan, akan mewujudkan mimpi masyarakat Sumsel. Dirjenbun melalui Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan menyambut baik hal ini dan banyak memberikan bantuan peralatan pascapanen dan pengolahan dalam rangka peningkatan mutu kopi sesuai standar ekspor.
"Dengan adanya rencana PT Pelindo II Palembang bakal membangun pabrik hilirisasi komoditas kopi khas Sumatera Selatan, di kawasan Sungai Lais Kecamatan Kalidoni, Palembang. Tentunya ini merupakan wujud mimpi Masyarakat perkopian di Sumatera Selatan. Mudah-mudahan tercapai," kata Rudi, Jumat (22/1/2021).
Menurutnya, Sumsel memiliki potensi hilirisasi kopi yang cukup besar dengan luas areal kebun kopi 250.198 hektar dan produksi 191.081 ton biji kering serta jumlah petani sebanyak 191.081 Kepala Keluarga (KK) tersebar di 12 Kabupaten Kota.
Dengan banyaknya tumbuh kedai kedai kopi di Sumatera Selatan ini berdampak pada sektor hulu, dimana Saat ini, kebun kopi tidak hanya diurus orang-orang tua. Generasi millenial sudah ikut mengurus kebun dan produksi kopi di sejumlah daerah.
"Hal inilah memancing Dinas Perkebunan dari tahun 2020 telah mensupport petani petani millenial ini dengan bantuan Alat pengolahan dan Pascapanen. Jadi mereka ikut mengurus kebun dari hulu ke hilir dan tahu potensi pasar. Untuk perkembangan ke depan ini sangat bagus, bagi perkembangan kopi Sumatera Selatan untuk mendunia," ungkapnya.
Rudi menerangkan, ada 7 Kabupaten yang potensial produksi kopinya yang jika pabrik dibangun dapat mendistribusikan kopinya, yaitu Muara Enim, Empat Lawang, Pagaralam, Lahat, Musi Rawas, OKU dan OKU Selatan.
Sementara Kabupaten Kota Yang sudah mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis untuk kopi Robusta-nya ada 3 Kabupaten Kota yaitu Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Empat Lawang dan Kota Pagaralam.
"Sumsel juga sudah punya kopi Organik yang mendapat Sertifikat Organik dari BIOcert. Yaitu Kelompok Tani (KT) Bhineka Tunggal Ika asal Desa Sumber Karya, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat. Dan KT Harapan Jaya asal Desa Pekuwolan, Kecamatan Buay Rawan serta KT Sinar Mulya asal Desa Bedeng Tiga, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, " jelasnya.
Rudi menambahkan, keuntungan ekspor kopi melalui Sumsel tidak lebih dari 108.000 kilogram dalam dua kali pengiriman di tahun 2020 sisanya, Eksportir memilih mengirim kopinya melalui Lampung, akibat transportasi ekspor Sumsel lebih tinggi dari Lampung.