loader

Produksi Ikan di Lahat Belum Maksimal, Ini Pemicunya

Foto

LAHAT, GLOBALPLANET - Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Lahat, Marully SSTPi didampingi Kasi Produksi dan Teknologi Budidaya Kuncoro Nugroho SE mengatakan, permintaan pasar untuk ikan lele saja per hari bekisar 3 ton, sedangkan untuk panen hanya sekitar 1 ton, itupun tidak setiap hari.

"Sehingga memang harus melakukan permintaan keluar daerah, karena kebutuhan pasar maunya kontinyu, "ujarnya, Senin (18/10/2021).

Untuk harga, diakui Kuncoro memang lebih mahal dari luar. Misalnya, di luar daerah seperti Palembang, Lubuk Linggau dan lampung untuk ikan lele bisa Rp16 ribu per kilo, sedangkan di Kabupaten Lahat bisa mencapai Rp18 ribu. Terjadinya selisih harga tersebut, permasalahanya karena pakan.

"Untuk pakan mendatangkan ke Lahat perlu biaya transport, di sanalah terjadi selisih harga," jelasnya. Kedepan, tahun 2020 sesuai dengan araha bupati agar memproduksi pakan sendiri, minimal cukup untuk mememnuhi pakan sendiri dan se Kecamatan.

Sementara untuk kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdatan) di Kabupaten Lahat, terdata pada SK per 2020 ada 166 pokdatan atau sekitar 1660 Rumah Tangga Perikanan (RTP).

"Untuk kelompok mandiri atau tidak terdaftar di kita ada sekitar 30 persen seperti di Jarai, Tanjung Sakti dan Mulak, karena memang ada yang sengaja ingin mandiri," sampainya.

Share

Ads