PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Aksi dua pengacara yang sama-sama mengklaim tamah tersebut milik klien masing-masing itu menjadi tontonan warga sekitar dan pengendara yang melintas.
Kericuhan dipicu karena pihak Universitas Bina Darma tidak terima akan dipasang patok kepemilikan. Pekerja yang memasang patok pun diminta membongkar atau menutup lubang pondasi tiang yang sudah digali oleh kuasa hukum dari Yayasan Bina Darma Palembang Darma Anton Nurdin.
Saat diwawancarai, Dewi Puspita Ningsih kuasa hukum dari klien Buchori, Rifai, Suheriyatmono dan Zainuddin. mengatakan, para kliennya pemilik tanah atau aset aset di kampus Bina Darma.
"Ini tanah klien kami, dimana salahnya kalau kami memasang patok kepemilikan disini," ucap Dewi.
Lanjut dia, Kampus A, Kampus B dan Kampus C Universitas Bima Darma adalah punya kliennya. "Yayasan Bina Darma Palembang tidak punya aset mereka menumpang," kata Dewi.
Masih kata Dewi, mereka melakukan pematokan disebutkan karena pihak Yayasan Bina Darma telah mengadaikan surat-surat tanah ke bank. Alasan itulah membuat kliennya takut aset-aset milik kliennya akan hilang.
"Kami sudah laporkan gugatan atas aset-aset ini ke Pengadilan Negeri Palembang pada 5 Agustus 2021. Sekali lagi saya bilang ini bukan kasus waris, tetapi murni ini aset punya klien kami," tukasnya.
Kedepan pihaknya akan melakukan pematokan lagi. Kendati akan ada pembicaraan lagi dengan pihak kuasa hukum Yayasan Bina Darma Palembang. "Tadi kita ricuh, namun ada kesepakatan untuk ngobrol lagi. Tetapi kedepan kita tetap akan memasang patok," tutupnya.
Sementara itu Kuasa Hukum Yayasan Bina Darma Anton Nurdin diwawancarai langsung mengatakan pihak dari rektorat bina darma dan yayasan bina darma melalui kuasa hukum ada 5 orang tentunya mengamankan semua aset bina darma.
"Baik juga aset yang sekarang mereka nyatakan kepemilikan punya mereka, tetapi sekarang sedang dalam proses hukum," jelasnya.
Lanjutnya, pihaknya akan mempertahankan untuk semua aset sebagai kepemilikan yayasan bina darma. "Mereka tadi ingin memasang plang, itu yang kita cegah. Karena ada pengrusakan disana," terangnya.
Masih kata Darma Anton bahwa pihaknya akan mempersiapkan mereka penggugat. "Sebenarnya ini kisruh antar keluarga semenjak ditinggal almarhum bapak, namun pihak kita keluarga besar menginginkan mereka bersatu lagi. Untuk bagaimana membesarkan bina darma bersama sama, Bina Darma ini didirikan sepenuhnya oleh almarhum Buchori dan mengajak beberapa kelompok yang mempunyai porsi masing masing. Sejak ditinggal beliau disinilah ada saling klaim status kepemilikan," jelasnya.